SuaraBanten.id - Jusuf Kalla angkat suara soal perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM hingga 2 Agustur mendatang.
Jusuf Kalla usulkan lockdown, namun warga tak mampu diberi Rp1 juta perbulan.
Bersamaan perpanjangan PPKM mulai 26 Juli lalu, sejumlah aturan juga sedikit dilonggarkan.
Kata Jusuf Kalla, pelonggaran PPK merupakan 'jalan tengah' yang membuat penanganan Covid-19 jadi lebih sulit.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang! Ini Daftar Mall yang Tutup Karena PPKM Level 4
Karenanya, Jusuf Kalla setuju dilakukan pengetatan yang lebih jauh atau lockdown, tetapi dengan satu syarat pemberian bantuan langsung tunai (BLT) harus berjalan optimal.
“Sejak awal kita sependapat bahwa ada pengetatan, lockdown. Tetapi, semua masyarakat yang tidak mampu harus disubsidi minimal Rp 1 juta per bulan,” ungkap JK seperti dikutip dari Terkini.id-Jaringan Suara.com, Senin (26/7/2021).
JK mengungkapkan rumah tangga di Indonesia ada 60 juta.
“Katakanlah yang tidak mampu 30 persen, berarti 20 jutanya. Maka, mereka harus dikasih Rp 1 juta per bulan. Jadi, berarti harus keluarkan Rp 60 triliun per bulan selama enam bulan, kalau itu saya kira bisa terpotong, kita bisa teruskan itu, lebih baik. Daripada selalu ambil jalan tengah,” usulnya.
JK juga menilai bantuan yang selama ini diberikan berupa uang Rp300 ribu perbulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Baca Juga: Fakta-Fakta Akidi Tio, Penyumbang Rp 2 Triliun bagi Penanganan COVID 19
“(Rp 300 ribu) pasti tidak cukup. Kalau dikasih satu keluarga Rp 1 juta itu kan berarti bisa beli beras 100 kilo, yang beli beras hanya 25 kilo itu kan butuhnya Rp 250 ribu, itu lain-lain bisa dibeli untuk kebutuhan pokok. Tidak menyenangkan, pastilah tidak. Tapi ini jalan keluar untuk penyelesaian,” imbuh Wakil Presiden RI 2014-2019 ini.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
JK: Ekonomi Islam Tidak Boleh Monopoli dan Spekulatif
-
Mudah Ditiru! Resep Panjang Umur dan Sehat Ala Jusuf Kalla
-
Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
-
Jusuf Kalla Lulusan Apa? Itung-itungan Tarif Trump di Papan Tulis Tuai Sorotan
-
Trump Naikkan Tarif Impor, JK: Cuma Isu Politik, Indonesia Tenang Saja
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
Terkini
-
Ada 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan!
-
Desa Hargobinangun Masuk 40 Besar BRILiaN, UMKM Lokal Terus Berkembang Bersama BRI
-
Akselerasi Inklusi Keuangan di Pedesaan, Bank Mandiri Gandeng BUMDes dan UMKM Lokal
-
Undang Ratusan Industri dan Ormas, Kapolres Cilegon Pastikan Tak ada Ampun Bagi Preman
-
Ketua, Waka Kadin Cilegon, dan Ketua HNSI Jadi Tersangka, Buntut Minta Jatah Proyek Tanpa Lelang