SuaraBanten.id - Bawa Pulang Paksa Jenazah Covid-19, Keluarga di Pandeglang Susumbar Tak Percaya Covid-19
Bawa pulang paksa jenazah Covid-19, keluarga di Pandeglang susumbar tak percaya Covid-19.
Beberapa orang merupakan kerabat janazah Covid-19 mengambil paksa jenazah dari RS Alinda Husada di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
Pengambilan paksa jenazah Covid-19 bahkan diabadikan melalui rekaman video. Dalam video yang beredar, pihak keluarga menyebut rumah sakit tidak menyediakan ambulans untuk membawa jenazah.
Baca Juga: Kocak! 6 Alasan Murid Izin Keluar saat Kelas Online, Nyeleneh Bikin Ngakak
Alhasil, keluarga memasukan jenazah Covid-19 itu ke Daihatsu Ayla berwarna merah milik salah satu anggota keluarga. Jenazah Covid-19 dibawa pulang ke Kecamatan Sukaresmi agar bisa dimakamkan.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Direktur RS Alinda Husada, dr Entis Sutisna mengatakan, warga yang mengambil paksa merupakan pihak keluarga dari pasien inisial W (36) warga Kecamatan Sukaresmi ini menolak pemulasaraan jenazah dengan protokol Covid-19.
Padahal sesuai standar oprasional prosedur (SOP) pasien yang meninggal karena Covid-19 harus dilakulan pemulasaraan di RS sesuai agar virus yang bersarang di jenazah tidak menular ke pihak keluarga.
“Pihak keluarga pasien menolak pemulasaran jenazah dilakukan di RS. Sementara SOP nya, pemulasaran jenazah pasien Covid-19 harus di RS agar virus ini tidak menyebar kemana-mana,” kata Entis kepada BantenHits, melalui sambungan telpon, Kamis 15 Juli 2021.
Entis mengaku, pihak RS sudah menyiapkan ambulans untuk membawa jenazah pulang dengan syarat pakai protokol Covid-19. Saat ditolak pihak keluarga, pihak RS tak dapat berbuat banyak karena harus memikirkan keselamatan pegawai.
Baca Juga: Update Covid-19 RI 15 Juli: Rekor Baru 56.757 Kasus Positif, Korban Jiwa Tembus 70 Ribu
“Sebetulnya kami sudah menyiapkan ambulans. Tapi pihak keluarga menolak pakai prokes, lalu kami enggak mau mengantarkan karena SOP nya seperti itu karena khawatir virus ini menular ke yang lain termasuk pegawai,” tuturnya.
Dia menilai, keluarga pasien cenderung tidak percaya Covid-19, bahkan beranggapan bahwa pasien itu di Covid-19 kan oleh pihak RS. Padahal, hasil tes antigen jelas bahwa pasien terkonfirmasi Covid-19.
“Keluarga pasien memang tidak menyadari dan cenderung tidak percaya (Covid-19) padahal hasil tes antigen jelas positif. Ya mungkin karena ada isu-isu di media sosial sehingga mereka tidak percaya,” ujarnya.
“Saya bilang, jika tidak percaya ketika pemulasaran jenazah di RS. Silahkan saja dilihat asal pakai APD lengkap,” tambahnya.
Pihak RS lanjut Entis, sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Sukaresmi agar dilakukan tracking pada keluarga pasien Covid-19, supaya virus ini tidak menyebar pada keluarga pasien dan warga lainya. Dia juga menghimbau, agar warga dapat memahami SOP penanganan pasien yang meninggal karena Covid-19.
“Kami sudah koordinasi dengan Puskesmas, datanya di kasih juga agar di tracking. Karena kasihan juga kalau sampai virus ini menyebar ke warga lain,” tutupnya.
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten