SuaraBanten.id - Baru-baru ini nama Puan Maharani-Anies dikabarkan bakal berduet sebagai Capres dan Cawapres Pilpres 2024 mendatang. Anggapan keduanya bakal jadi duet maut diungkapkan para pengamat.
Menurut pakar jika Puan Maharani dan Anies Baswedan bersatu akan berbahaya. Keduanya dianggap pas untuk mengisi kursi RI-1 dan RI-2 lantaran dianggap memiliki kelebihan masing-masing.
Puan merupakan anak Megawati Soekarnoputri yang punya kuasa di PDIP. Diketahui perolehan suara pada Pemilu lalu mengantongi 20 persen. Yang artinya, dengan tanpa berkoalisi sudah bisa menyodorkan nama capres sendiri.
Sedangkan Anies Baswedan, berdasarkan berbagai perolehan survei kredibel selalu menempatkannya di posisi tiga besar. Anies merupakan merupakan figur yang cukup kuat di tengah publik.
Baca Juga: Narasi Duet Anies-Puan Jadi Capres dan Cawapres, Pengamat Ini Sebut Bahaya Jika...
Maka itu, ada dorongan kemudian yang mengharapkan agar ada duet ngeri antara Puan dan Anies di Pilpres 2024 mendatang. Komposisinya, Puan sebagai capres sementara Anies mendampingi sebagai cawapres.
Terkait hal ini, pakar politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, ini tentu merupakan duet menarik. Sebab keduanya memiliki peluang untuk menyabet kursi tersebut. Akan tetapi, tentu mesti ada hitung-hitungan matang dalam hal kalkulasi peta kekuatan.
“Ini tentu menarik. Bisa saja akan kalahkan rival-rivalnya. Cuma memang persoalannya adalah ketika elektabilitas akhirnya menjadi penting,” kata Ujang disitat tayangan Youtube Tagar TV, Kamis (3/6/2021)
Jika membaca poin plus dan minus dari pasangan Puan dan Anies, Ujang melihat poin plus dari anak Megawati itu adalah pemilik partai. Selanjutnya, Anies yang dinarasikan akan mendampingi Puan tak punya partai, namun hanya mengandalkan elektabilitas yang tinggi.
Nah, mestinya kandidat ini tentu saling mengisi. Di sisi lain, mesti dilihat pula, apakah komposisi ini akan kuat secara politik, atau bakal mudah dikalahkan lawan lain.
Baca Juga: Penjelasan Anies Soal Aturan Sanksi Pelanggaran Lalu Lintas Pesepeda
“Atau bahkan dibalik komposisinya, Anies capresnya, Puan cawapresnya. Tergantung publik merespon dua wacana ini. Akan semakin kuat kalau wacana ini terus didorong dari bawah, dari publik, seperti melihat track recordnya Puan sebagai Ketua DPR, dan Anies sebagai Gubernur,” katanya.
Andaipun wacana duat ini tetap dipertahankan, PDIP disebut memiliki pekerjaan rumah selama 3 tahun ke depan untuk mendongkrak elektabilitas Puan, agar bisa bersanding dengan Anies. Sehingga dua-duanya memiliki elektabilitas yang kuat.
Puan Anies berbahaya
Sebaliknya, komposisi ini juga perlu diperhatikan. Sebab wacana ini muncul karena publik belum bisa melihat siapa lawan yang akan bersaing dengan Puan dan Anies. Jika tidak diperhitungkan, bisa-bisa justru akan berbahaya bagi mereka.
“Ini sebenarnya ada nilai plus dan minus saling mengisi. Sebenarnya akan menjadi kuat jika Puan didorong elektabiltasnya tinggi. Puan tinggi, Anies tinggi, jadi seimbang. Kalau cuma andalkan Anies, termasuk kemenangan PDIP di Pemilu lalu, agak berbahaya. Karena kita belum tahu lawannya siapa.”
Yang pasti sejauh ini Anies memang sudah dilirik oleh beberapa partai untuk dimajukan dalam Pilpres 2024 mendatang. Sebut saja seperti PKS, dan Nasdem. Dan di satu sisi PDIP sudah memberi pagar kalau mereka tak akan berkoalisi dengan PKS.
Untuk Nasdem, peluang sangat terbuka bagi Anies untuk diusung. Sebab Anies dikenal dekat dengan Surya Paloh, si pimpinan partai. Dan Surya Paloh juga dikenal dekat dengan Jusuf Kalla.
“Saya yakin Anies bisa ke PKS, bisa ke Nasdem. Karena saya lihat ada kedekatan dia dengan Surya Paloh. Dan Surya Paloh juga dekat dengan JK sewaktu masih sama-sama di Golkar.”
“Kalau JK ini kan king makernya Anies, waktu Anies jadi Rektor di Paramadina itu JK yang menjadikannya, gubernur juga, JK punya andil besar bagi Anies.”
Berita Terkait
-
Jika jadi Gubernur, RK Janji Lanjutkan Program Rumah DP Rp0 Anies Pakai Teori Baru: Saya Sudah Ada Rumusnya
-
Pilkada Jateng Rasa Pilpres: Pertarungan Politik Lanjutan Megawati dan Jokowi?
-
Diserang Bertubi-tubi di X, Publik Curiga Aksi Buzzer untuk Jegal Anies di Pemilu 2029: Ampun Dah..
-
Cek Fakta: Anies Baswedan Bentuk Partai Perubahan Indonesia (PPI), Benarkah?
-
Silsilah Keluarga Nina Agustina, Cabup Indramayu Viral Usai Bawa Nama Eks Kapolri
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Truk Tanah di Teluknaga Tangerang Lindas Bocah 9 Tahun Hingga Kakinya Remuk
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025
-
Publikasikan Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024, BRI Sebutkan Perlu Penguatan Daya Beli
-
Paguyuban Warga Sunda Cilegon Dukung Robinsar-Fajar di Pilkada Cilegon 2024