Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 02 Juni 2021 | 09:03 WIB
Potret Nagita Slavina pakai baju adat Papua. [YouTube/Rans Entertainment]

SuaraBanten.id - Nagita Slavina kenakan pakaian adat papua menuai kritik. Nagita Slavina tak mewakili perempuan asli Papua menjadi alasan yang dilontarkan pengkritik.

Dalam cuitan sang pengkritik tersebut, ia heran masa non OAP mewakili pribumi. Diketahui OAp merupakan Orang Asli Papua.

Baru-baru ini Nagita Slavina ditunjuk sebagai Duta PON XX yang digelar tahun ini di Papua. Nagita Slavina dan Raffi Ahmad yang juga ditunjuk sebagai Duta PON XX pun melakukan sesi pemotretan mengenakan baju adat Papua.

Usai hasil pemotretan beredar, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad malah mendapat kritik kala hasil fotonya mengenakan pakaian adat Papua guna mempromosikan Pekan Olarhraga Nasional PON XX itu. Ini karena Nagita dinilai tak mewakili perempuan asli Papua.

Baca Juga: Nagita Slavina Diprotes Pakai Baju Adat Papua, Ruri Repvblik Ditawar Sejenis

Berikut potret Nagita Slavina kenakan baju adat Papua yang tuai kritik.

Potret Nagita Slavina pakai baju adat Papua. [YouTube/Rans Entertainment]

1. Bukan hanya satu, Nagita Slavina mengenakan tiga jenis busana adat Papua yang telah dimodifikasi.

2. Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX mendapat kritik lantaran dianggap tidak merepresentasikan perempuan asli Papua.

3. Protes tersebut dicuitkan akun @gyozagonza di Twitter. Di situ, dia mengunggah artikel yang menuliskan tentang potret Nagita Slavina dalam balutan pakaian Papua.

"Karena tidak ada lagi perempuan Papua Barat untuk mewakili budaya mereka sendiri. Apropriasi (kesadaran terhadap budaya) tuh bukan cantik ya," cuitnya berbahasa Inggris dikutip Senin (1/6/2021).

Baca Juga: Nagita Slavina Disebut Lakukan Apropriasi Budaya dan Berita Terpopuler Lainnya

4. Pengkritik tersebut kecewa mengapa tidak menunjuk orang asli Papua langsung untuk kampanye ini. Menurutnya, cantik tidak melulu identik dengan kulit putih.

"Bikin alasan terus untuk non-OAP, meskipun mereka memiliki lebih banyak privilege dari ko. Heran kenapa standar kecantikan masih kulit putih atau rambut lurus dll. Masa non-OAP mewakili orang pribumi di tanah pribumi? Make it make sense," tuturnya.

Load More