SuaraBanten.id - Asal usul China Benteng, China Benteng adalah etnis Tionghoa di Tangerang memiliki sejarah menarik untuk disimak.
Sebutan China Benteng tidak terlepas dari pemukiman etnis Tionghoa di Tangerang yakni Benteng. China Benteng terlahir dari pernikahan pribumi dan Tionghoa.
Dilansir dari USD, etnis China Benteng yang juga dipanggil Ciben bukanlah seperti etnis Tionghoa kebanyakan, yang digambarkan sebagai kelompok orang kaya, sombong, putih, dan eksklusif.
Justru kebalikannya, etnis Ciben yang bermukim di wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang hidup sederhana, seperti masyarakat non Tionghoa setempat.
Ini bisa dibuktikan dengan melihat pekerjaan yang dilakoni, rumah yang ditinggali, juga status sosial mereka yang seperti suku di Indonesia kebanyakan.
Mereka bahkan telah berbaur dan tidak ada pembatas. Warna kulit dari mereka pun tidak jauh berbeda dengan masyarakat sekitar yang kebanyakan cokelat kehitaman.
Pernikahan
Di Kota Tangerang, etnis Tionghoa hampir seperempat dari keseluruhan jumlah penduduk. Tidak heran jika mereka mewarnai kebudayaan setempat.
Etnis China Benteng punya budaya khas yang tidak dengan warga Tionghoa kebanyakan. Dari hasil penelitian terdapar perubahan sosial pada masyarakat China Benteng dari masa ke masa.
Baca Juga: Indomaret Manis Tangerang Aman dari Boikot, Buruh dan Karyawan Ramai Belanja
Di era kolonial, China Benteng hidup berkecukupan dan diangggap sebagai mitra berniaga. Berbeda dengan saat ini mereka hidup dalam kesederhanaan.
Pada Kitab Sunda Tina Layang Parahyangan disebutkan, China Benteng sudah ada di Tangerang sejak 1407. Tidaklah heran jika pada rentang usia sampai sekarang pembauran dan pembaharuan sudah banyak terjadi dengan masyarakat setempat. Antara lain dengan etnis Sunda (Jawa Barat) dan Betawi (Jakarta).
Ini bisa dibuktikan dengan adanya modifikasi tradisi mereka, antara lain dalam hal pernikahan. Pada momen ini, pengantin pria biasa mengenakan khas pakaian China.
Sementara pengantin wanita mengenakan pakaian dari etnis Betawi. Pada saat itu etnis Betawi dan Sunda yang banyak dinikahi etnis Tionghoa banyak yang memeluk Islam. Ini berpengaruh pada akulturasi pernikahan di China Benteng.
Alunan musik yang dimainkan saat resepsi pernikahan berupa gambang kromong pun, akulturasi antara Jawa, Tionghoa, dan Sunda.
Pada segi bahasa saat berkomunikasi bukan memakai bahasa Tionghoa. Ada dialek atau pengucapan yang hasil gabungan dari bahasa Tionghoa, Indonesia, Betawi dan Sunda. Namun tetap ada karakteristik khusus dalam tradisi Tionghoa, seperti upacara pernikahan, pemakaman, merayakan hari besar etnis Tionghoa pada umumnya. Contohnya pada perayaan Imlek - Tahun Baru Cina, Cap Go Meh, dan Peh Cun yang menampilkan festival seperti lomba perahu di Sungai Cisadane.
Berita Terkait
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
- 
            
              5 Shio Paling Beruntung 30 Oktober 2025, Siap-Siap Ketiban Rezeki di Akhir Bulan
- 
            
              5 Shio Paling Hoki 28 Oktober 2025, Siapa yang Dapat Kejutan Rezeki Hari Ini?
- 
            
              6 Shio Paling Beruntung di Sabtu, 25 Oktober 2025: Siapa yang Dipayungi Rezeki?
- 
            
              Cegah Pencemaran, TPA di Jabodetabek Diminta Tutup Tumpukan Sampah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
- 
            
              4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
- 
            
              558 Ton Material Radioaktif di Cikande Diamankan, Ini Kabar Terbaru Nasib 22 Pabrik!
- 
            
              Edukasi Stroke Digelar di Kecamatan Sepatan, Warga Antusias Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- 
            
              4 Kecamatan di Cilegon KLB Campak: Ini yang Harus Anda Ketahui!
- 
            
              BRI Optimistis Pertahankan Kinerja Positif Lewat Dukungan Program Pemerintah dan Ekonomi Kerakyatan
- 
            
              5 Poin Penting Kasus Dugaan Asusila Brigadir HA Polres Cilegon dengan Mahasiswi