Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 25 Mei 2021 | 15:22 WIB
Ariel Noah usai menjalani suntik vaksin Covid-19 tahap kedua di di Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak (RSKIA) kota Bandung, Kamis (28/1/2021). [Istimewa]

SuaraBanten.id - Gitar akustik buatan napi Lapas Rangkasbitung bernilai tinggi. Gitar akustik buatan napi Lapas Kelas III Rangkasbitung dipuji Ariel Noah.

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi Lapas Rangkasbitung produksi gitar akustik. Gitar buatan napi diparesiasi Ariel NOAH.

Lapas Kelas III Rangkasbitung terus membina Napi jadi pribadi yang lebih kreatif.

Mereka diberikan ‘segudang’ pengalaman saat menjalani ‘pendidikan’ di Lapas yang berlokasi di pusat Kota Rangkasbitung ini.

Baca Juga: Cak Nun Sebut Ustaz Abdul Somad Masyhur: UAS Bukan Hanya Pintar

Salah satunya, membuat gitar akustik. Kekinian, mereka sudah mahir membuat salah satu alat musik yang digandrungi masyarakat itu.

Petugas lapas menunjukan bagian dari gitar yang diproduksi napi Lapas Rangkasbitung [IST]

Hasilnya pun bukan kaleng-kaleng. Bernilai jual tinggi, gitar yang diolah dari bahan tidak terpakai atau limbah tersebut pernah diakui atau diapresiasi oleh salah satu artis ternama di tanah air.

Adalah Ariel NOAH. Ya, vokalis karismatik ini menilai gitar hasil tangan-tangan dingin warga binaan Lapas Rangkasbitung bagus dan layak digunakan.

Bantenhits berkesempatan untuk melihat langsung produksi gitar akustik oleh para WBP.

Mereka nampak memiliki peran masing-masing dalam proses pembuatannya. Mulai dari pembentukan, penghalusan hingga finishing.

Baca Juga: Asal Usul Cisauk, Urban Legend Tempat Buang Anak Jin

“Sebulan itu sekitar 4-5 gitar berhasil kita produksi,”kata Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto, Senin (24/5/2021).

Kata Budi, para WBP mulai aktif membuat gitar sejak tahun 2020. Saat itu, mereka terlebih dahulu mendapatkan pembinaan dari salah satu creator gitar di Kabupaten Lebak.

“Mereka awalnya dibina dulu oleh salah satu kreator gitar asal Leuwidamar. Alhamdulillah sekarang sudah berjalan. Mereka sudah bisa membuatnya sendiri,” terangnya.

“Bahan-bahannya itu barang bekas dari somil-somil. Memang ada beberapa part juga yang kita beli,” sambungnya.

Menurut Budi, saat ini gitar hasil tangan-tangan dingin para WBP ini dipasarkan secara online melalui aplikasi Tokopedia.

“Harganya berkisar Rp400 ribu hingga Rp 1 juta tergantung bahan pembuatannya,” tuturnya.

“Kalau terjual, ya para WBP mendapatkan premi nya,” pungkasnya.

Load More