Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 24 Mei 2021 | 09:37 WIB
Ganjar Pranowo memberikan lukisan kepada Megawati [Tangkapan layar Youtube]

SuaraBanten.id - Ganjar Pranowo menemui Ketua Umum PDI perjuangan Megawati Soekarnoputri sehari sebelum Konsolidasi PDIP Jateng atau Jawa Tengah. Ganjar Pranowo ungkap alasan temui Megawati pra konsolidasi PDIP Jateng.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi Megawati, Jumat (21/5/2021). Ganjar Pranowo memastikan pertemuannya hanya merupakan silaturahmi momen Idul Fitri.

"Jumat sore kemarin, saya halal bihalal," kata Ganjar melalui pesan singkat seperti dikutip dari Solopos.com-Jaringan Suara.com, Minggu (13/5/2021).

Meski demikian, Ganjar Pranowo tak menjawab saat ditanya apakah ada pembicaraan khusus antara dirinya dan Megawati. Namun hari itu, Ganjar juga mengantarkan lukisan bergambar Megawati karya seniman Djoko Susilo.

Baca Juga: Tagar RI 1 Tranding Twitter, Natizen Posting Foto Ganjar Pranowo

Pertemuan itu sebelumnya terungkap dari vlog Ganjar yang diunggah sejumlah akun Instagram, di antaranya akun milik Djoko Susilo, djokosusilo_painting dan akun fanbase masganjar_.

"Mengantar lukisan untuk Ibu Mega. Semoga senang Bu. Sehat selalu Ibu," demikian tulis akun Instagram masganjar_.

Lukisan Megawati dan Anak

Lukisan yang dibawa Ganjar itu menampilkan Megawati dikelilingi banyak anak-anak. Presiden kelima ini tampak tersenyum dalam lukisan tersebut.

"Pak Djoko lukisan sudah diterima Ibu. Ibu seneng banget gambar anaknya ceria-ceria. Monggo Bu, ke Pak Djoko pesan apa Bu," kata Ganjar.

Baca Juga: Semprot Umat Kristen Soal Palestina, Wanita Rambut Panjang Jelaskan Hal Ini

"Pak Djoko matur nuwun nggih, sesuai seperti yang saya inginkan. Sekali lagi matur nuwun," kata Megawati.

Pertemuan ini terjadi sehari sebelum acara pengarahan dan konsolidasi DPD PDIP Jawa Tengah yang digelar tanpa mengundang Ganjar. Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengatakan Ganjar memang tak diundang lantaran dinilai sudah kelewatan.

"Tidak diundang. Wis kemajon [kelewatan], yen kowe pinter, ojo keminter [bila kamu pintar, jangan sok pintar]," kata Bambang, dikutip dari Antara, Minggu (23/5/2021).

Load More