Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 19 Mei 2021 | 14:09 WIB
Direktorat Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani [Ist]

SuaraBanten.id - Kementerian Luuar Negeri melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani bongkar soal akar masalah konflik Israel dan Palestina.

Konflik kedua negara itu bahkan sudah menewaskan lebih dari 220 orang yang mayoritas warga Palestina.

Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia mengecam serangan Israel terhadap Palestina yang terus dilakukan sejak bulan ramadan lalu.

Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani, membeberkan tiga poin utama akar masalah dari konflik berkelanjutan ini.

Baca Juga: Mantan Pilot Israel: Serangan Terhadap Palestina Tindakan Terorisme

"Penjajahan dan kolonialisme atas tanah Palestina dan pengingkaran hak-haknya," ujar Abdul Kadir Jailani dikutip dari Youtube Kompas.Tv, Rabu, 19 Mei 2021.

Abdul Kadir Jailani menjelaskan bahwa politik apartheid juga menjadi faktor masalah konflik Israel dan Palestina.

Politik apartheid adalah upaya pemisahan hak dan kewajiban antara dua kelompok.

Hal ini pernah terjadi di Afrika Selatan pada tahun 1948, ketika pemisahan hak-hak antara ras kulit putih dan kulit hitam.

"Kemudian yang kedua, diterapkannya politik apartheid secara sistematis," ungkap Abdul.

Baca Juga: Tuding Ulama 212 Bohong, Youtuber Fransiskasari: Kapan Palestina Berjasa?

Selanjutnya, poin ketiga menurut Abdul yang menjadi akar masalah konflik Israel dan Palestina adalah massifnya pembangunan pemukiman Israel.

"Ketiga dilakukannya pembangunan pemukiman Yahudi secara massif. Ini yang menjadi persoalan besar," imbuhnya.

Menurut Abdul, konflik Israel dan Palestina akan terus berlanjut jika akar persoalan tidak diselesaikan.

"Oleh karena itu, Indonesia melihat agar upaya perdamaian diwujudkan," tutupnya.

Load More