SuaraBanten.id - Mantan pilot Angkatan Udara Israel Yonatan Shapira angkat suara soal konflik Israel dan Palestina yang belakangan kian memanas.
Mantan Pilot Angkatan Uadara Israel Yonatan Shapira sebut serangan terhadap Palestina tindakan terorisme. Konflik kedua negara itu bahkan sudah menewaskan lebih dari 220 orang yang mayoritas warga Palestina.
Dikutip dari Terkini.id-Jaringan Suara.com, Yonatan Shapira mengaku Pemerintah dan militer Israel melakukan kejahatan perang.
"Saya menyadari selama intifada kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang," ungkapnya, Selasa (18/5/2021).
Yonatan Shapira mengungkapkan, setelah dirinya menyadari Israel meneror jutaan penduduk Palestina, ia memutuskan untuk keluar dan mengajak pilot lainnya.
"Saya memutuskan untuk tidak hanya pergi tetapi untuk mengatur pilot lain yang secara terbuka akan menolak untuk ambil bagian dalam kejahatan ini," tambahnya.
Pilot yang mengaku dibesarkan dalam pendidikan militer Israel ini juga menjelaskan bahwa para pilot Angkatan Udara Israel ditugaskan untuk melempar rudal dan bom di pusat Kota Palestina.
"Mereka dikirim untuk melempar rudal dan bom di pusat Kota Palestina. Pada titik tertentu, saya menyadari ini adalah tindakan terorisme," terang Yonatan Shapira.
Selain itu, ia mengaku kerap menghasut pilot lainnya untuk berhenti ambil bagian dari kejahatan perang.
Baca Juga: Tuding Ulama 212 Bohong, Youtuber Fransiskasari: Kapan Palestina Berjasa?
Kini setelah ia keluar dari militer Israel dan dipecat dari beberapa perusahaan tempatnya bekerja, dia mengalami kesulitan lantaran dukungannya ke Palestina.
"Saya dipecat dari semua perusahaan tempat saya bekerja di Israel dan itu juga sulit bagi saya, karena saya mendukung perjuangan Palestina dan karena saya memberi pengajaran di seluruh dunia," imbuhnya.
Dia mengaku kerap menyebut Israel adalah negara apartheid. Pemerintah dan komandannya di militer sebagai penjahat perang.
Tag
Berita Terkait
-
Iran Tegaskan Menteri Luar Negerinya Bertemu Vladimir Putin Bukan Ingin Meminta Bantuan!
-
Iran Mengaku Perekonomian Negaranya Tidak Terlalu Terganggu Usai Agresi Israel
-
Ada Kelompok Menentang Kebijakan Pemerintah, Iran Yakin Masyarakat Bakal Bersatu Hadapi Agresi
-
Adu Kuat di Langit dan Darat, Siapa Paling Perkasa Jika Perang Total Iran vs Israel Terjadi?
-
Israel Pertimbangkan Buka Akses Bantuan ke Gaza Guna Hindari Tuntutan Hukum
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Dari Jeruji ke Industri, BRI Bekali Warga Binaan Nusakambangan dengan Keterampilan Konveksi
-
Jangan Sampai Bocor! Data Ini Haram Dibagikan ke AI
-
Galian Pasir di Cilegon dan Ancaman Longsor, Warga: Rumah Kami Menggantung di Tebing
-
Secercah Harapan untuk 18.000 Warga Serang: Bansos Rp2,2 Miliar Mengalir
-
Status Bahaya: Gelombang Setinggi 4 Meter Ancam Pesisir Lebak, Wisatawan Dilarang Keras Berenang!