SuaraBanten.id - Penutupan tempat wisata oleh Gubernur Banten Wahidin Halim membuat para pedagang rugi dan terlilit hutang. Karenanya Bupati Pandeglang Irna Narulita beri kompensasi pedagang.
Penutupan tempat wisata dikeluhkan banyak kalangan. Penutupan tempat wisata menuai kritik pedagang dan pengelola tempat wisata. Akibat penutupan tempat wisata pengelola dan pedagang merugi.
Kebijakan penutupan tempat wisata pada puncak libur Lebaran 2021/1442 Hijriyah oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim membuat para pedagang di kawasan objek wisata yang ada di Kabupaten Pandeglang mengeluh.
Pasalnya, penutupan yang diberlakukan dari tanggal 15 sampai 30 Mei 2021 itu membuat para pedagang kehilangan omset. Bahkan, sejumlah pedagang di objek wisata pemandian Cikoromoy, Pandeglang, terlilit utang modal sampai Rp 5 juta.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita akan memberikan kompensasi untuk para pedagang terdampak penutupan destinasi wisata tersebut. Pemkab Pandeglang kata Irna, akan mulai melakukan pendataan pedagang mana saja yang layak mendapat kompensasi.
"Kami akan melakukan pendataan pedagang mana saja yang memang harus diberikan kompensasi akibat terdampak dari penutupan destinasi wisata itu,” ungkap Bupati Irna, Selasa 18 Mei 2021.
Menurut Irna, kompensasi yang dijanjikan kepada para pedagang di kawasan wisata yang terdampak penutupan itu bisa berupa sembako maupun jenis kompensasi lainnya.
“Kita akan pilah-pilah pedagang yang memang sudah banyak mengeluarkan modal dan lain sebagainya. Kompensasinya bisa berupa beras kah atau pun yang lainnya,” kata Irna.
Irna mengaku, sejak awal tidak setuju dengan kebijakan Gubernur Banten tersebut, karena ekonomi masyarakat harus tetap tumbuh, ditambah Pandeglang masuk zona kuning. Meski demikian, dia akan tetap mematuhi kebijakan tersebut.
Baca Juga: Rugikan Warga, Wali Kota Serang Minta Tinjau Ulang Penutupan Wisata Banten
“Tapi saya selalu menyampaikan kepada masyarakat jangan lengah jangan abai terhadap kondisi seperti ini. Karena kalau terjadi ledakan penyebaran COVID-19, kan semua kembali kepada pemerintah lagi, jika semua Puskesmas dan Rumah Sakit penuh kan kita lagi yang kena,” ujarnya.
Untuk mencegah paparan COVID-19 ini semua punya andil, baik itu pengunjung wisata maupun para pedagang di kawasan objek wisata, dengan cara menerapkan protokol kesehatan.
“Karena kita semua harus saling mengingatkan jangan sampai lengah dengan kondisi seperti ini (Pandemi COVID-19), supaya penyebaran virus bisa dicegah,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Lapor LHKPN Cuma Punya Satu Kendaraan, Harta Bupati Pandeglang Irna Narulita Ternyata Capai Rp62 M
-
Profil Wahidin Halim, Mantan Gubernur Banten Rumahnya Dilempari Sekarung Ular Jelang Kunjungan Anies
-
Dapat Tawaran Maju Pilgub Banten dan Pileg, jadi Alasan Wahidin Halim Hijrah dari Demokrat ke NasDem
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Awalnya Dikira Keguguran, IRT di Serang Ternyata Tewas dengan Luka Tusuk Misterius
-
Rencana Malam Tahun Baru di Banten? Simak Daftar Wilayah yang Terancam Angin Kencang
-
Warga Banten Wajib Tahu! Ada Aturan Ketat Rayakan Malam Tahun Baru: Langgar Siap-Siap Dibubarkan
-
Gak Perlu Jauh ke Bali! Ini 4 Wisata Paling Hits di Serang Banten Buat Tutup Tahun 2025
-
UMP Banten 2026 Naik 6,74 Persen, Kota Cilegon Jadi yang Tertinggi di Tanah Jawara