Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 27 April 2021 | 14:12 WIB
Ilustrasi keracunan makanan. (Shutterstock)

SuaraBanten.id - Sate kiriman wanita misterius yang mengakibatkan anak driver ojol tewas ternyata lebih keras dari racun hama pertanian.  Anak bernama Naba Faiz Prasetya (10), anak driver ojol tewas makan sate. Anak  driver online tewas  usai makan sate kiriman wanita misterius.

Hal itu diungkapkan Bandiman (47), ayah korban tewas setelah makan sate ayam bumbu beracun itu. Usai mengetahui Naba dan sang istri, Titik Rini (33) keracunan, Bandiman mengambil tindakan membawa keduanya ke RSUD Kota Yogyakarta sekira pukul 18.50 WIB.

Kata Bandiman, dokter menyatakan Naba meninggal dunia akibat keracunan. Bandiman mendapat penjelasan dokter bahwa racun yang ada pada bumbu sate lebih keras dibanding dengan racun hama pertanian.

“Baunya menyengat sekali memang dan waktu di dalam mobil itu seperti bau gosong terbakar,” katanya.

Baca Juga: Ditolak Penerima, Sate Tewaskan Anak Driver Ojol Dikirim Wanita Misterius

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Keluarga berharap kasus ini diungkap.

Bandiman memperlihatkan foto anaknya, Naba Faiz Prasetya. (Solopos.com/Harian Jogja/Yosef Leon)

“Saya sudah lapor polisi dan tadi beberapa anggota juga sudah datang untuk tanya-tanya,” kata Bandiman.

Sebelumnya diberitakan, ditolak penerima, sate tewaskan anak driver ojol dikirim wanita misterius.

Kasus tewasnya anak driver ojol atau ojek online, Naba Faiz Prasetya (10) usai memakan sate kiriman perempuan tak dikenal masih diselidiki polisi Sewon.

“Saat ini masih kami selidiki, ini anggota juga ke lokasi kejadian lagi untuk olah TKP,” kata Kapolsek Sewon Komisaris Polisi Suyanto dikutip dari Solopos-Jaringan Suara.com.

Baca Juga: Mengenaskan, Anak Driver Ojol Tewas Makan Takjil Barupa Sate

Polisi masih menelusuri siapa sesungguhnya perempuan itu, kenapa mengirimkan sate ayam secara mencurigakan ke seseorang, dan apakah sate ayam tersebut sengaja dibubuhi racun atau tidak.

Naba anak driver ojol bernama Bandiman (47). Naba masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah Karangkajen IV.

Informasinya, Bandiman mendapat order dari seorang perempuan pada Minggu (25/4/2021) sekitar jam 15.30 WIB.

Perempuan tersebut tidak memesan jasa Bandiman melalui aplikasi, melainkan langsung mendatanginya sehabis salat Ashar di sebuah masjid.

“Saya bilang pakai aplikasi saja, tapi dia tidak mau karena dibilang nggak punya. Dia langsung kasih alamat dan nomor hape terus suruh kirim ke alamat Pak Tomy di Kasihan dan bilang dari Pak Hamid. Saya minta ongkosnya Rp25.000, tapi dia kasih Rp30.000, tapi dia tidak kasih nomor telepon dari pengirim,” kata Bandiman.

Perempuan tadi menekankan bahwa dia mengirimkan paket untuk berbuka puasa.

Dengan penuh tanggungjawab, Bandiman mengantarkan paket makanan tersebut sampai ke tempat tujuan.

Sesampai di alamat yang disebutkan perempuan tadi, Bandiman menelepon penerima, tetapi penerima mengatakan sedang berada di luar kota dan meminta supaya kiriman disampaikan kepada istri di rumah.

“Tapi istrinya tidak mau terima karena bilang tidak kenal sama Pak Hamid dan suruh agar paketnya dibawa saja untuk saya buat buka puasa, lalu saya bawa pulang,” ujar Bandiman.

Sate ditolak dan diberikan ke driver, malapetaka terjadi

Karena penerima paket makanan tidak mau menerima kiriman dan memberikannya kepada Bandiman, Bandiman pun tanpa rasa curiga membawanya pulang.

Tiba di rumah, Bandiman membuka paket dan bersama-sama anggota keluarga memakannya.

Bandiman memakan dua tusuk sate tanpa bumbu, begitu juga istrinya, Titik Rini (33). Awalnya mereka tidak merasakan apa-apa, begitu juga anak pertama mereka.

“Sebenarnya Naba ada juga dapat takjil dari TPA yakni Gudeg, tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya makanya keracunan,” kata dia.

Tak lama setelah menyantap sate ayam dengan bumbu, Naba mengeluhkan rasa pahit di tenggorokan.

Kemudian dia minum beberapa teguk air, lalu muntah di dapur. Beberapa saat kemudian dia jatuh dan mulut mengeluarkan busa.

“Napasnya sudah satu-satu pas di situ dan langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujarnya.

Titik Rini setelah memakan sate tanpa bumbu merasakan kejanggalan dan dia segera memasukkan jarinya ke dalam tenggorokan untuk memuntahkan kembali. “Istri saya tidak apa-apa cuman muntah saja,” katanya.

Load More