Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 27 April 2021 | 13:31 WIB
Bandiman driver ojol yang anaknya tewas lantaran sate beracun [Ist]

SuaraBanten.id - Kasus tewasnya anak driver ojol atau ojek online, Naba Faiz Prasetya (10) usai memakan sate kiriman perempuan tak dikenal masih diselidiki polisi Sewon.

“Saat ini masih kami selidiki, ini anggota juga ke lokasi kejadian lagi untuk olah TKP,” kata Kepala Kepolisian Sektor Sewon Komisaris Polisi Suyanto dikutip dari Solopos-Jaringan Suara.com.

Polisi masih menelusuri siapa sesungguhnya perempuan itu, kenapa mengirimkan sate ayam secara mencurigakan ke seseorang, dan apakah sate ayam tersebut sengaja dibubuhi racun atau tidak.

Naba anak driver ojol bernama Bandiman (47). Naba masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah Karangkajen IV.

Baca Juga: Terungkap, Racun Sate Kiriman Wanita Misterius Lebih Keras Dari Racun Hama

Informasinya, Bandiman mendapat order dari seorang perempuan pada Minggu (25/4/2021) sekitar jam 15.30 WIB.

Perempuan tersebut tidak memesan jasa Bandiman melalui aplikasi, melainkan langsung mendatanginya sehabis salat Ashar di sebuah sebuh masjid.

“Saya bilang pakai aplikasi saja, tapi dia tidak mau karena dibilang nggak punya. Dia langsung kasih alamat dan nomor hape terus suruh kirim ke alamat Pak Tomy di Kasihan dan bilang dari Pak Hamid. Saya minta ongkosnya Rp25.000, tapi dia kasih Rp30.000, tapi dia tidak kasih nomor telepon dari pengirim,” kata Bandiman.

Perempuan tadi menekankan bahwa dia mengirimkan paket untuk berbuka puasa.

Dengan penuh tanggungjawab, Bandiman mengantarkan paket makanan tersebut sampai ke tempat tujuan.

Baca Juga: Mengenaskan, Anak Driver Ojol Tewas Makan Takjil Barupa Sate

Sesampai di alamat yang disebutkan perempuan tadi, Bandiman menelepon penerima, tetapi penerima mengatakan sedang berada di luar kota dan meminta supaya kiriman disampaikan kepada istri di rumah.

“Tapi istrinya tidak mau terima karena bilang tidak kenal sama Pak Hamid dan suruh agar paketnya dibawa saja untuk saya buat buka puasa, lalu saya bawa pulang,” ujar Bandiman.

Sate ditolak dan diberikan ke driver, malapetaka terjadi

Karena penerima paket makanan tidak mau menerima kiriman dan memberikannya kepada Bandiman, Bandiman pun tanpa rasa curiga membawanya pulang.

Tiba di rumah, Bandiman membuka paket dan bersama-sama anggota keluarga memakannya.

Bandiman memakan dua tusuk sate tanpa bumbu, begitu juga istrinya, Titik Rini (33). Awalnya mereka tidak merasakan apa-apa, begitu juga anak pertama mereka.

“Sebenarnya Naba ada juga dapat takjil dari TPA yakni Gudeg, tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya makanya keracunan,” kata dia.

Tak lama setelah menyantap sate ayam dengan bumbu, Naba mengeluhkan rasa pahit di tenggorokan.

Kemudian dia minum beberapa teguk air, lalu muntah di dapur. Beberapa saat kemudian dia jatuh dan mulut mengeluarkan busa.

“Napasnya sudah satu-satu pas di situ dan langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujarnya.

Titik Rini setelah memakan sate tanpa bumbu merasakan kejanggalan dan dia segera memasukkan jarinya ke dalam tenggorokan untuk memuntahkan kembali. “Istri saya tidak apa-apa cuman muntah saja,” katanya.

Mereka kemudian dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta sekitar pukul 18.50 Wib. Dokter menyatakan Naba meninggal dunia akibat keracunan.

Load More