SuaraBanten.id - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Dr. Aziz Gunawan MM, mengatakan, berdasarkan perhitungan prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun 2021, ada peningkatan kebutuhan pangan sebesar 5-10 persen jika dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Untuk itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kemkab Tagerang telah mengamankan kebutuhan pangan sepanjang Bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2021.
"Berdasarkan analisis prognosa kebutuhan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), kebutuhan pangan di Bulan April dan Mei 2021 meningkat sebesar 10 persen, karena bertepatan dengan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H," ucap Aziz, saat di wawancarai tim liputan Diskominfo.
Ada 11 komoditas pangan strategis yang digunakan untuk menghitung neraca antara ketersediaan dan kebutuhan pangan di suatu daerah, yaitu beras, jagung, cabai merah, cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng.
"Untuk komoditas beras, jagung, daging ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba), daging unggas (ayam dan itik) serta telur dalam kondisi mencukupi, sedangkan untuk komoditas cabe merah, cabe rawit, bawang merah serta bawang putih karena produksi lokal di Kabupaten Tangerang tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, maka komoditas tersebut didatangkan dari luar Wilayah Kabupaten Tangerang," terangnya.
Baca Juga: Tradisi Tadarus Al Quran Raksasa, Hatam Hingga Tiga Kali Selama Ramadhan
Alih fungsi lahan pertanian menyebabkan jumlah produk pertanian tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang. Selain itu, kondisi geografis Kabupaten Tangerang dan rendahnya minat masyarakat untuk menekuni bidang pertanian (tanaman pangan dan hortikiltura) menjadi kendala lain rendahnya produksi hasil pertanian.
Estiminasi ketersediaan pangan pada bulan April-Mei hingga Hari Raya Idul Fitri 1442 H untuk beras mencapai kurang lebih 79.000 ton, sedangkan cabe merah sebanyak kurang lebih 2.300 ton dan bawang merah 1.800 ton dengan tambahan pasokan dari luar Wilayah Kabupaten Tangerang.
Jika dilihat dari aspek rantai tata niaga, tidak ada kendala yang berarti dalam penyediaan komoditas pangan pokok.
"Dari aspek rantai tata niaga tidak ada kendala dalam penyediaan komoditas pangan pokok tetapi berdasarkan kondisi tahun sebelumnya, dikarenakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19 maka terjadi penurunan daya beli konsumen," pungkasnya.
Baca Juga: Awas! 4 Area Ini Rawan Penularan Covid-19 Selama Ramadhan
Berita Terkait
-
Selama Ramadhan, Jam Kerja ASN Pemkab Tangerang Dikurangi 1 Jam
-
Tingkatkan Kesejahteraan, Pemkab Tangerang Beri 3.562 Guru Ngaji Insentif
-
Bupati Tangerang Lanjutkan Gebrak Pakumis, 1.222 Rumah akan Direnovasi
-
Bupati Tangerang Lanjutkan Gebrak Pakumis, 1.222 Rumah akan Direnovasi
-
Kementan Jamin Ketersediaan Pangan Selama Puasa dan Lebaran Terkendali
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Hari Ini, Klaim Sekarang Auto Cuan!
-
Jadi Tersangka Usai Minta Jatah Proyek, Kasus Pemerasan Ketua Kadin Cilegon Kembali Mencuat
-
Puluhan Siswa SD di Pandeglang Tiga Tahun Belajar di Teras Sekolah, Kadindikpora Ngaku Belum Tahu
-
Industri Ekspor Jawa Barat Terdampak Tarif AS, Solusi Ekonomi Harus Dimulai dari Daerah
-
Industri Ekspor Indonesia Tertakan Tarif AS, Ekonomi Domestik Jadi Keharusan