Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 15 April 2021 | 03:20 WIB
Tradidi Qunutan. [Suara.com/Saepulloh]

SuaraBanten.id - Warga Banten mempunyai tradisi Ramadhan yang dilakukan saat bulan puasa. Tradisi Ramadhan warga Banten mengandung nilai-nilai Islam yang kental.

Tradisi Ramadhan warga Banten dilakukan di hari-hari tertentu bahkan malam-malam tertentu. Kebanyakan diisi oleh pengadian atau juga zikir.

Tradisi Ramadhan warga Banten ditulis dengan baik oleh Siti Fauziyah dalam Jurnal UIN Banten tahun 2016. Hasil tulisan Siti Fauziyah diunggah dalam Jurnal UIN Banten dengan judul "Upacara-Upacara dalam Budaya Masyarakat Banten"

"Adanya anggapan bahwa masyarakat Banten sebagai masyarakat religius dikarenakan fokus kebudayaan3 masyarakat Banten adalah religi, artinya religi menjadi unsur pusat dalam kebudayaan Banten. Kegiatan religi mendominasi seluruh kehidupan masyarakat Banten, sehingga upacara-upacara yang dilakukan tidak terlepas dari unsur religi," tulis Siti Fauziyah.

Baca Juga: Polisi Akan Cegat Pemotor Mudik Lebaran di Jati Uwung Tangerang Kota

Berikut 4 tradisi Ramadhan warga Banten:

1. Qunutan/ngupat

Ritual ini dilakukan oleh masyarakat pada tanggal 15 Ramadhan. Mereka membuat ketupat dan pada malam harinya ketupatnya dibawa ke masjid atau musholla. Setelah tarawih mereka makan ketupat bersama-sama.

2. Malem

Selain itu pada tanggal 21 Ramadhan atau tanggal-tanggal ganjil ada tradisi yang disebut “malem”, yaitu pada tanggal ini masyarakat membuat kue. Kadang untuk malam ganjil orang Banten menyebutnya dengan istilah malembung dan untuk malam genap mereka menyebutnya malempes. Hanya pada saat malam
ganjil saja mereka membuat kue, sedangkan pada malam genap mereka tidak membuat kue.

Baca Juga: Warga Lebak Pakai Knalpot Brong Dipenjara 3 Minggu

3. Dalailan

Ritual membaca kitab Dalail yang dilakukan sebelum berbuka puasa di masjid.

4. Mamikran

Tadarus Al Quran yang dilakukan pada pada bulan Ramadhan

Load More