Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 08 April 2021 | 11:58 WIB
Makam Syeikh Djamaluddin Dipadati Peziarah, Kamis (8/4/2021) (Suara.com/Adi Mulyadi)

SuaraBanten.id - Pelabuhan Merak identik sebagai salah satu sarana penyeberangan Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera. Namun, jika masuk ke area Dermaga 3 Pelabuhan Merak kita akan menemui perbukitan yang di dalamnya menjadi tempat penziarahan.

Sebut saja Makam Syeikh Djamaluddin. Menjelang bulan Ramadan banyak warga yang berbondong-bondong mendatangi lokasi penziarahan tersebut.

Pantauan SuaraBanten.id, pengunjung tampak memadati area Maqom Syeikh Djamaluddin. Ribuan peziarah yang datang berasal dari Kota Cilegon dan Serang dan Pandeglang. Para pengunjung datang menggunakan bus pariwisata dan kereta api.

"Saya datang dari Serang ziarah ke sini (Maqom Syeikh Djamaluddin -red) sama teman-teman, naik kereta api turun di Stasiun Merak," kata Agustini kepada awak media di Maqom Syeikh Djamaluddin. 

Baca Juga: Tips Laris Manis Memulai Usaha Online di Bulan Ramadan

Ia mengatakan, ziarah ke Maqom Syeikh Djamaluddin di Pelabuhan Merak karena menjelang ramadan. Ia sudah biasa ziarah menjelang ramadan.

 "Biasanya ke Banten Lama dan saat ini ke Maqom Syeikh Djamaluddin di Pelabuhan Merak," katanya 

Agustini mengatakan, meski pemerintah melakukan pelarangan untuk berkerumun, Agustin mengaku dirinya bersama rombongan tetap mematuhi aturan pemerintah untuk menjalankan protokol kesehatan.

Ia memilih ziarah ke Maqom Syeikh Djamaluddin Merak karena juga biayanya cukup murah atau seikhlasnya. "Pas saya ke sini, lumayan ramai juga pengunjungnya," tuturnya. 

Ditempat yang sama, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Syeikh Djamaluddin Merak, Chusairi mengatakan, menjelang ramadan ini memang para peziarah meningkat secara signifikan dibanfingkan dengan hari biasanya. 

Baca Juga: Airlangga Hartarto : Presiden Minta Pengendalian Pandemi Masuki Ramadan

"Di hari-hari biasa pengunjung sekitar 1.000 orang per hari. Saat ini, sekitar 4.000 orang per hari," ungkapnya.

"Peziarah meningkat karena ini mau ramadan. Sehari bisa ada 40 unit bus. Satu bus kan rata-rata sekitar 60 orang," terangnya. 

Chusairi menjelaskan, peziarah juga tetap mematuhi protokol kesehatan. Pihaknya juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan dan diimbau semua pengunjung wajib mengenakan masker.

"Peziarah yang mau masuk dan berdoa di dalam Maqom, dilakukan bergantian, jadi tidak berdesakan. Yang mau masuk Maqom juga wudhu dan cuci tangan pakai sabun, jadi bersih," tutupnya.

Kontributor : Adi Mulyadi

Load More