SuaraBanten.id - Tak terdampak Pandemi Covid-19, usaha olahan ikan payus milik Apendi bajir pesanan menjelang Ramadhan.
Puluhan tahun menjalani usaha makanan berbahan dasar ikan payus atau ikan bandeng laki menyimpan cerita indah tersendiri bagi Apendi.
Walaupun ikan payus jarang diminati lantaran merupakan ikan yang banyak durinya, di tangan Apendi ikan payus mampu menopang ekonomi keluarganya selama ini.
Bahkan, meski di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, usaha olahan ikan payus miliknya tidak berdampak.
Baca Juga: Viral Kucing Diinjak Sekolah Solideo Christian, Dodit: Kawal Kasusnya
Bahkan menjelang dan saat Ramadhan nanti makanan olahan ikan payusnya sering kali jadi primadona lantaran banyak mendapat orderan.
Meski dikenal sebagai predator bibit bandeng (Nener), ikan payus memiliki banyak manfaat yang salah satunya dapat diolah menjadi bahan baku camilan seperti kerupuk, bontot dan kropcok.
Bontot adalah sejenis pempek yang olahannya berbahan dasar tepung kanji dan ikan payus. Bontot sendiri berasal dari Banten dan bontot bisa ditemukan di Desa Wanayasa dan Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.
Sementara kropcok adalah camilan seperti kerupuk namun berbentuk bulat-bulat kecil yang rasanya gurih.
Salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menggunakan ikan payus sebagai bahan bakunya adalah UKM Cahaya Anugrah yang dimiliki oleh Apendi dan Mastariah.
Baca Juga: Hotel Milik Cynthiara Alona Disegel Satpol PP, Izinnya Terancam Dicabut
Apendi mengatakan ia merintis usaha tersebut sendiri sejak tahun 90-an hingga akhirnya bisa memiliki karyawan sebanyak 12 orang. Usaha yang ia jalani tersebut semuanya menggunakan ikan payus sebagai bahan dasarnya.
“Semuanya pakai ikan payus. Ikan payusnya biasa saya dapatkan dari Kronjo dan Jakarta,” ujarnya pada BantenNews.co.id-Jaringan SuaraBanten.id, Selasa(23/3/2021).
Lebih lanjut, Apendi mengatakan ikan payus yang ia dapat dari para pengepul biasanya sekitar 2 kuintal.
“Dari 2 kuintal itu setiap harinya menjadi 20 kilogram ikan payus yang siap diolah menjadi beberapa olahan lagi,” terangnya.
Apendi biasanya memasarkan hasil olahan ikan payus tersebut ke pasar Pontang dan Tirtayasa.
“Biasanya ke pasar-pasar dekat sini tapi banyak juga peminatnya yang datang langsung dari Malingping, Pandeglang dan Jakarta,” lanjutnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Dampak Lanjutan Pandemi Covid-19 di Australia: Total Ada 8.400 Meninggal Dunia
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Modus Buang 'Aura Kotor' Dukun Cabul di Serang Gagahi Korban di Cipocok Jaya
-
Terseret Ombak, Bocah Laki-laki Hilang di Pantai Karangbolong Serang
-
Wisatawan Pantai Sawarna Lebak Dipalak Preman, Polisi Diminta Turun Tangan
-
Ada 9 Saldo DANA Gratis Ratusan Ribu Rupiah di Sini, Segera Klaim Sekarang!
-
Kasus Pemerkosaan Siswi SMK di Serang Banten Mandek 3 Tahun, Polisi Angkat Suara