SuaraBanten.id - Warga Jampang Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak yang menjadi korban pergerakan tanah (soil liquefaction) ingin cepat direlokasi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari korban jiwa.
Mereka mengaku selalu cemas saat cuaca di sekitar tempat tinggalnya hujan lebat.
"Kami bersama warga lainnya selalu was-was dan khawatir rumahnya roboh, terutama saat hujan lebat," kata Eti (60) warga Jampang Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, Selasa.
Diketahui, tercatat 42 rumah dengan 51 kepala keluarga (KK) terdampak pergerakan tanah di Kampung Jampang, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak. Sedangkan sebelumnya 76 KK sudah direlokasi oleh pemerintah setempat.
Baca Juga: Rumah Seorang Warga Tangsel Roboh Gegara Pergeseran Tanah
Saat ini, kata dia, warga merasa ketakutan tertimpa reruntuhan bangunan karena kondisi rumahnya rusak berat, bahkan belum lama ini empat rumah roboh.
Beruntung, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka, karena penghuninya menginap di rumah kerabat.
Selain itu juga di wilayahnya berpotensi hujan lebat disertai angin kencang sehingga masyarakat terpaksa mendirikan tenda guna menghindari kecelakaan.
"Kami tinggal di tenda, sudah biasa jika cuaca buruk untuk menghindari kecelakaan," katanya menjelaskan.
Begitu juga warga lainnya, Edi (45) mengatakan dirinya dan keluarga sangat mendambakan relokasi ke tempat yang aman dari ancaman bencana alam.
Baca Juga: Memasuki Musim Penghujan, DKI Mewaspadai Pergeseran Tanah di 10 Wilayah
Sebab, jika berkelanjutan tinggal di tempat rawan bencana alam itu tentu tidak nyaman.
"Kami sangat berharap 42 KK itu segera direlokasi ke lokasi yang aman dari bencana alam," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pemerintah daerah tahun ini menjanjikan akan merelokasi bagi masyarakat korban pergerakan tanah.
Masyarakat itu direlokasi ke tempat yang lebih aman dengan menerima dana stimulan minimal dari pemerintah setempat.
Bantuan dana stimulan berkisar antara Rp10 juta sampai Rp25 juta sehingga mereka bisa kembali membangun kediaman lagi.
Sebelumnya pada tahap pertama, sebanyak 76 KK sudah direlokasi ke tempat yang lebih aman melalui dana stimulan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Respons Desakan Puan ke Negara OKI, Gerindra Sebut Prabowo Ogah Paksa Warga Gaza Direlokasi
-
Lantang di Forum OKI, Puan Maharani Ajak Dunia Tolak Relokasi Warga Gaza
-
Dukung Hunian Relokasi Korban Erupsi Gunung Ruang, Brantas Abipraya Bangun Infrastruktur
-
Di Forum Parlemen, Puan Tegas Tolak Relokasi Warga Palestina: Gaza Itu Rumah Mereka
-
Presiden Prabowo Tegaskan Evakuasi 1.000 Warga Gaza Bukan Relokasi! Ini Misinya...
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
Pilihan
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
Terkini
-
IRT di Cilegon Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Motor dan Emas Puluhan Gram Digasak Pelaku
-
3 Link Dapatkan Saldo DANA Gratis, Berpotensi Dapat Hingga Ratusan Ribu
-
3 Kontroversi Irna Narulita yang Pimpin DPW PAN Banten, Harta Kekayaan Sempat Jadi Sorotan
-
Profil Irna Narulita, Istri Wagub yang Kini Nahkodai DPW PAN Banten
-
Mengejutkan! Istri Wagub Banten, Irna Narulita Pimpin DPW PAN Banten