SuaraBanten.id - SuaraBanten.id– Aksi keji yang dilkaukan Felix menginjak kucing hingga terkapar di depan Sekolah Solideo Christian Serpong, Tangerang Selatan juga disaksikan oleh sejumlah warga.
Salah satunya warga yang mengaku bernama Alwa Ribi Kusuma.
Dia mengaku, sempat menyaksikan Felix menginjak kucing lalu cek-cok dengan satpam di depan Sekolah Solideo Christian Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Saat itu, dirinya tengah melintas di depan tersebut dan mendengar keduanya ribut. Setelah dihampiri, ternuata antara Felix dan Mulyadi ribut soal penyiksaan terhadap kucing.
Baca Juga: Tega! Aksi Felix Injak Kucing hingga Terkapar
Alwa pun melihat, ada seekor induk kucing yang terkapar. Tubuh kucing tersebut, ditindihi dengan sebuah sapu berwarna biru.
"Waktu itu kalau nggak salah sore kejadiannya. Aku lewat sini mau ke bengkel, ada rame-rame, ada tiga orang. Satu orang satpam di selokan lagi ngambilin anak kucing. Induk kucingnya ada di sini, di atas kucingnya ada sapu. Aku kira satpam dan pemilik sekolah ini yang berantem. Ternyata pas ditanya ke satpam lain katanya ada kucing mau dibunuh. Orang yang nginjek kucingnya itu ngomong sendiri, saya mau bunuh ini kucing dengan cara yang layak menurut saya," kata Alwa bercerita.
Saat itu, dirinya pun sempat mengamati kondisi kucing usai diinjak oleh Felix. Terlihat, kucing berwarna putih itu mengalami luka dibagian leher dan kaki.
"Kalau nggak salah aku lihat lukanya di sini (menunjuk leher) sama di kaki. Bekas diinjek dan dipukul benda tumpul, mungkin sapu yang ada di atas tubuh kucingnya," tuturnya.
Melihat kejadian itu, Alwa pun turut membantu mengamankan empat anak kucing dari indukan yang diinjak oleh Felix.
Baca Juga: Begini Kronologis Kucing Disiksa di Depan Sekolah Solideo Christian Serpong
Alwa kemudian membawanya ke tempat pedagang bakso yang ada di lokasi sekitar.
"Anak-anak kucingnya aku bawa ke tukang bakso. Terus ibunya katanya juga jalannya sempoyongan, lemas habis diinjak," ungkapnya.
Meski begitu, Alwa tak sempat memperhatikan detail adanya luka cakar yang dialami oleh Felix yang menjadi alasan awal melakukan penyiksaan kucing tersebut.
"Aku sih nggak lihat ada luka, karena enggak detail perhatiin tangan Pak Felixnya," akunya.
Sebagai salah seorang pecinta kucing, Alwa pun turut mengecam penyiksaan yang dilakukan Felix, salah satu pegawai di Sekolah Kristen Solideo itu.
"Kalau kita bilang kejam ya kejam, dibilang jahat ya jahat. Boleh kita mengusir kucing, cuma nggak boleh pakai kekerasan kan bisa. Kita sebagai manusia, kalau diperlakukan yang sama juga kan enggak terima," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Mulyadi Mochtar satpam Sekolah Kristen Solideo itu membenarkan adant peristiwa itu terjadi sudah dua pekan lalu. Yakni pada Selasa (9/3/2021).
Saat itu, dirinya spontan menentang perbuatan keji yang dilakukan oleh Felix menyiksa bahkan berniat membunuh kucing berwarna putih dan bercorak kuning-hitam keabuan itu. Dia menentang keras aksi penyiksaan kucing itu, lantaran tidak mau melihat kejadian tersebut di hadapannya.
Dia menuturkan, aksi keji yang dilakukan Felix itu bermula saat Felix memindahkan kucing dari dalam lingkungan sekolah ke luar. Tetapi, saat akan dipindahkan Felix dicakar oleh kucing tersebut hingga mengalami luka dibagian tangannya. Akibatnya, luka tersebut harus dijahit hingga empat jahitan.
“Kronologis sebenarnya, bahwa itu tindakan spontanitas karena ada luka cakar. Awalnya kucing itu ada di pojok sana kemudian mau dipindah. Tetapi kucingnya berontak dan mencakar jari Pak Felix, luka, sampai empat jahitan,” tuturnya saat ditemui di pos satpam, Minggu (21/3/2021).
Akibat luka cakar tersebut lanjut Mulyadi, Felix marah dan menganiaya kucing dengan menginjak bagian kepalanya hingga terkapar tak berdaya.
“Kenapa sampai terjadi penganiyaan? Jadi itu spontanitas karena udah dicakar dan terluka, jadi kucing itu diinjak ditekan sampai kucing itu pingsan. Tapi tidak mati, saya tegaskan lagi tidak mati. Saya sendiri secara pribadi tidak ditekan oleh siapapun dan pihak manapun. Saya bicara apa adanya, yang saya tahu seperti itu, tidak mati dan pingsan saja. Tetapi memnag ada ucapan spontanitas membunuh dari Pak Felix,” ungkapanya.
Saat itu, kata Mulyadi, selain induk kucingnya diinjak oleh Felix, juga ada empat anak kucing yang dibuang ke selokan depan sekolah. Kemudian, empat anak kucing itu diambil oleh satpam di sela-sela dirinya cek-cok dengan felix soal penyiksaan kucing tersebut.
“Induknya ada satu yang diinjak. Anaknya ada empat di selokan yang dipungutin sama satpam lainnya. Kucingnya itu kucing liar yang berada di sekitar sekolah. Pak Felix pegawai di sekolah, bagian kepala rumah tangga. Kejadianya dua minggu lalu, baru viral kemarin,” papar Mulyadi.
Mulyadi mengaku, saat itu dirinya spontan menentang keras aksi yang dilakukan Felix yang merupakan salah satu atasannya. Dia berani menentang Felix, lantaran tidak suka melihat ada kucing yang disiksa di hadapannya.
“Menurut saya aksi itu kekerasan terhadap binatang. Intinya tidak mau melihat kejadian itu didepan mata saya. Saya lihat ada kucing dinjak kaki, spontanitas. Pada intinya juga kan binatang itu nggak boleh disakitin,” akunya.
Usai kejadian penyiksaan itu, induk kucing dan empat anak kucing yang jadi korban perilaku keji Felix pun tak lagi ditemukan di area Sekolah Solideo.
“Kucingnya masih hidup. Tapi sekarang nggak tahu kucingnya kemana. Dua hari setelah kejadian itu masih kelihatan, tapi sekarang udah nggak ada. Mungkin dibawa sama warga lain,” katanya.
Meski sudah berani menentang atasannya, Mulyadi mengaku, hingga saat ini dia dan satpam lainnya tak mendapat teguran dari pihak sekolah. Sedangkan Felix, sudah dimintai keterangan ke pihak kepolisan dan membuat video klarifikasi atas penyiksaan kucing tersebut.
“Enggak, surat peringatan (SP) juga enggak ada. Cuma spontanitas aja. Dari polisi sudah minta keterangan dan Pak Felix buat video dan minta maaf ke masyarakat serta pecinta binatang,” pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Bejat! Modus Jemput Palsu, Pria di Tangsel Cabuli 3 Anak SD di Empang Sepi
-
Polisi Pastikan DG Pelaku Penculikan Anak Saat Pulang Sekolah di Tangerang Selatan Sudah Ditangkap
-
Modus Surat Tidak Lengkap, Pria Berseragam Polisi Bawa Kabur Honda Beat di Serpong
-
Antusiasme Para Pelaku Usaha Mengikuti Pasar Lokal UMKM Suara Vol.4
-
Marshel Widianto Sekarang Kerja Apa? Gagal Nyalon di Pilkada Tangsel Padahal Sudah Dikritik Sesama Komika
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
-
Buruan Serbu! Daftar Promo Pilkada 2024, Ada Kopi Gratis!
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
Terkini
-
Malam Jelang Pencoblosan, KPU Cilegon Musnahkan 427 Surat Suara Rusak
-
Tinjau Penanganan Banjir di Tangerang, Al Muktabar Dorong Pembuatan Turap Permanen
-
5 Produk yang Dijual di Blibli
-
Angka Pengangguran Turun, Helldy Agustian Klaim Terendah Sejak Cilegon Berdiri
-
TPA Rawa Kucing Bakal Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif Seperti Batu Bara