Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Minggu, 21 Maret 2021 | 15:53 WIB
Satpam Sekolah Solideo Christian menunjukan lokasi penginjakan kucing (Suara.com/Wivy)

SuaraBanten.id - Aksi keji Felix Assistant Coordinator IT dan Building di Sekolah Solideo Christian tega menginjak kucing hingga terkapar kepergok oleh Satpam sekolah.

Aksi tersebut dilakukan oleh Felix di depan Sekolah Solideo, Serpong, Kota Tangerang Selatan.

Dalam video yang viral, terlihat ada dua orang yang beradu mulut. Satu pria berkacamata memakai kaos warna merah dan celana jeans bersepatu hitam.

Pria tersebut bernama Felix Yanaputra, dia merupakan salah satu pegawai yang menjabat Kepala Rumah Tangga di Sekolah Solideo.

Baca Juga: Sadis! Felix Kepergok Injak Kucing Hingga Tewas

Sedangkan pria satunya berkemaja putih celana hitam itu diketahui bernama Mulyadi Mochtar, Dia merupakan kepala petugas keamanan atau satpam di sekolah yang sama.

Saat ditemui SuaraBanten.id di Sekolah Solideo BSD, Serpong, Minggu (21/3/2021), Mulyadi membenarkan soal cek-cok dirinya dengan Felix tersebut.

Mulyadi bercerita, peristiwa itu terjadi dua pekan lalu, tepatnya Selasa (9/3/2021).

Saat itu, dirinya spontan menentang perbuatan keji Felix yang menyiksa bahkan berniat membunuh kucing berwarna putih dan bercorak kuning-hitam keabuan itu.

Mulyadi menentang keras aksi penyiksaan kucing itu, lantaran tidak mau melihat kejadian tersebut di hadapannya.

Baca Juga: Simeone Yakin Luis Suarez dan Joao Felix Bakal Bobol Chelsea

Dia menuturkan, aksi keji yang dilakukan Felix itu bermula saat Felix memindahkan kucing dari dalam lingkungan sekolah ke luar.

Tetapi, saat akan dipindahkan Felix dicakar oleh kucing tersebut hingga mengalami luka dibagian tangannya.

Akibatnya, luka tersebut harus dijahit hingga empat jahitan.

“Kronologis sebenarnya, bahwa itu tindakan spontanitas karena ada luka cakar. Awalnya kucing itu ada di pojok sana kemudian mau dipindah. Tetapi kucingnya berontak dan mencakar jari Pak Felix, luka, sampai empat jahitan,” tuturnya saat ditemui di pos satpam, Minggu (21/3/2021).

Akibat luka cakar tersebut lanjut Mulyadi, Felix marah dan menganiaya kucing dengan menginjak bagian kepalanya hingga terkapar tak berdaya.

“Kenapa sampai terjadi penganiyaan? Jadi itu spontanitas karena udah dicakar dan terluka, jadi kucing itu diinjak ditekan sampai kucing itu pingsan. Tapi tidak mati, saya tegaskan lagi tidak mati,".

"Saya sendiri secara pribadi tidak ditekan oleh siapapun dan pihak manapun. Saya bicara apa adanya, yang saya tahu seperti itu, tidak mati dan pingsan saja. Tetapi memang ada ucapan spontanitas membunuh dari Pak Felix,” ungkapanya.

Saat itu, kata Mulyadi, selain induk kucingnya diinjak oleh Felix, juga ada empat anak kucing yang dibuang ke selokan depan sekolah.

Kemudian, empat anak kucing itu diambil oleh satpam di sela-sela dirinya cek-cok dengan felix soal penyiksaan kucing tersebut.

“Induknya ada satu yang diinjak. Anaknya ada empat di selokan yang dipungutin sama satpam lainnya," jelasnya.

Kucingnya itu kucing liar yang berada di sekitar sekolah. Pak Felix pegawai di sekolah, bagian kepala rumah tangga. Kejadianya dua minggu lalu, baru viral kemarin,” papar Mulyadi.

Mulyadi mengaku, saat itu dirinya spontan menentang keras aksi yang dilakukan Felix yang merupakan salah satu atasannya.

Dia berani menentang Felix, lantaran tidak suka melihat ada kucing yang disiksa di hadapannya.

“Menurut saya aksi itu kekerasan terhadap binatang. Intinya tidak mau melihat kejadian itu didepan mata saya. Saya lihat ada kucing dinjak kaki, spontanitas. Pada intinya juga kan binatang itu nggak boleh disakitin,” akunya.

Usai kejadian penyiksaan itu, induk kucing dan empat anak kucing yang jadi korban perilaku keji Felix pun tak lagi ditemukan di area Sekolah Solideo.

“Kucingnya masih hidup. Tapi sekarang nggak tahu kucingnya kemana. Dua hari setelah kejadian itu masih kelihatan, tapi sekarang udah nggak ada. Mungkin dibawa sama warga lain,” katanya.

Meski sudah berani menentang atasannya, Mulyadi mengaku, hingga saat ini dia dan satpam lainnya tak mendapat teguran dari pihak sekolah.

Sedangkan Felix, sudah dimintai keterangan ke pihak kepolisan dan membuat video klarifikasi atas penyiksaan kucing tersebut.

“Enggak, surat peringatan (SP) juga enggak ada. Cuma spontanitas aja. Dari polisi sudah minta keterangan dan Pak Felix buat video dan minta maaf ke masyarakat serta pecinta binatang,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi Mulyadi cek-cok dengan Felix yang menyiksa kucing itu viral di media social Instagram. Dalam video tersbeut, Felix bersikukuh dirinya tak menyiksa kucing, tetapi membunuh kucing dengan cara yang tepat.

"Nggak akan masalah. Saya sudah membunuhnya dengan cara yang saya anggap paling cepat," katanya.

"Saya tidak siksa dia berhari-hari di atas. Ini saya lakukan, udah selesai dia. Dia nggak berhari-hari disuatu tempat," sambungnya sambil menunjuk kuci yang tergeletak.

Belakangan, aksi tersebut terjadi di depan Sekolah Solideo. Sedangkan pria yang tega menyiksa kucing itu diketahui bernama Felix. Dia merupakan salah satu pegawai bagian rumah tangga di sekolah tersebut.

Aksi yang dilakukan Felix, ditentang oleh salah seorang petugas bernama Mulyadi Mochtar. Keduanya, sempat cekcok dan beradu mulut.

Mulyadi, menentang keras perbuatan Felix yang menyiksa kucing bahkan berniat membunuh kucing tersebut.

"Ini penyiksaan binatang. Ini penyiksaan binatang. Sekali lagi saya ngomong, ini penyiksaan binatang. Saya tidak suka ada penyiksaan binatang di depan saya, itu saja," kata Mulyadi menentang Felix.

Tetapi, Felix tetap bersikeras bahwa aksinya menyiksa kucing itu sudah benar. Dia menentang Mulyadi lantaran dia tidak melakukan aksi tersebut di depannya.

"Pak Muly saya tidak lakukan di depan Pak Mul itu nomor satu. Pak Mul ada dimana, Pak Mul ada dimana, di pos. Ini posisi saya sekarang. Saya tidak lakukan, Pak Mul ini saya siksa binatang, enggak," bantahya.

Felix pun mengaku, dirinya sudah mengingatkan satpam bahwa dirinya tidak suka ada kucing di area sekolah.

"Saya sudah bilang berkali-kali, saya tidak suka ada binatang ini. Saya sudah menyatakan demikian, saya sudah tulis. Saya yang bilang, saya yang bilang nggak suka ada binatang ini. Saya sudah bilang tugas satpam itu salah satunya ini, tidak mau ada binatang ini di sekolah. Kalau ada langsung cepat-cepat di usir," katanya ngotot.

Pernyataan Felix pun disanggah oleh Mulyadi. Dia mempertanyakan, jika memang tidak suka binatang mengapa ada anjing di dalam area sekolah.

"Pak Felix kalau anda cinta binatang anjing boleh silahkan, tapi jangan siksa kucing kayak begini. Kepalanya diinjak begitu, anaknya dibuang ke situ (saluran got)," tegas Mulyadi.

Tetapi, Felix tetap bersikukuh merasa dirinya tidak menyiksa. Padahal, kucing yang ada terkapar dengan ada sapu di atasnya.

"Saya tidak siksa Pak Mul, saya bunuh dia, tapi saya tidak siksa dia. Saya tidak mau ada binatang (kucing) di sini. Saya memang bunuh dia (kucing)," kukuhnya.

Felix pun kemudian meminta satpam lainnya untuk berhenti merekam cek-cek akibat perbuatan keji menyiksa kucing itu. Bahkan, Felix mengancam, akan mengeluarkan satpam yang merekam video aksi kejinya.

"Kamera berhenti. Saya hitung sampai tiga, kalau tidak besok kamu keluar," tandasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More