SuaraBanten.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten membentuk posko Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di tingkat desa guna menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, .
"Tentunya dalam upaya menekan angka kekerasan anak di Kabupaten Tangerang, kami membuat strategi dengan membuka posko PATBM dan saat ini sudah kita bentuk di 160 desa," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang Asep Jantika di Tangerang, Jumat.
Ia mengatakan forum yang melibatkan semua elemen masyarakat, seperti tokoh pemuda, tokoh agama dan para guru di tingkat desa tersebut, merupakan langkah strategis dalam menekan angka kekerasan anak, apalagi akhir-akhir ini semakin marak terjadi kekerasan pada anak.
"Jadi, semua pemangku kepentingan dan masyarakat harus bersinergi dan berperan aktif dalam memerangi kasus ini," katanya.
Selain itu, tujuan dari PATBM tersebut, juga untuk menumbuhkan inisiatif dan membangun kesadaran masyarakat pedesaan sebagai ujung tobak dalam upaya-upaya pencegahan yang berkaitan dengan kekerasan terhadap anak.
"Dengan adanya PATBM di tingkat desa ini diharapkan dapat menumbuhkan inisiatif dalam pencegahan kekerasan," ujarnya.
Untuk membuktikan keseriusanya dalam mengatasi kekerasan anak, Pemkab Tangerang juga membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di 29 Kecamatan.
"Fungsinya, untuk mendampingi dan menangani korban-korban kekerasan dan kita lebih fokus pada advokasinya," ujarnya.
Menurut data DP3A Tangerang, pada tahun 2018, kasus kekerasan pada anak mencapai 245 kasus, 2019 sekitar 275 kasus dan tahun 2020 terjadi penurunan, yakni 147 kasus.
Baca Juga: Ketua Komnas PA: Depok Kota Layak Anak Hanya Jargon
"Kalau di tahun ini tercatat sampai bulan Maret ada 14 kasus kekerasan anak," kata Asep.
Tag
Berita Terkait
-
TPA Jatiwaringin Kritis, Tersisa 6 Hektar dari 31 Hektar Lahan
-
Renovasi Tuntas! Indomilk Arena Kini Lebih Megah dan Ramah Disabilitas
-
Usai Viral, KKP Setop Pemagaran Laut Ilegal di Tangerang Gegara Rusak Ekosistem
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
-
Said Didu Tolak Mediasi dengan Apdesi: Apanya yang Dimediasi
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Wujudkan TJSL, BRI Peduli Langsung Bergerak ke Daerah Terdampak Gempa Poso
-
Kawal 'Pajak Alat Berat' di Banten, Dede Rohana Bayar Duluan, Dorong Pengusaha Lain Ikut Patuh!
-
BRI Konsisten Apresiasi Paskibraka Nasional Lewat CSR Selama 15 Tahun
-
Pengeroyokan Jurnalis: Polisi Tangkap 2 Sekuriti PT Genesis, Propam Selidiki Keterlibatan Oknum
-
Ada Beking Oknum Aparat? PWI Cilegon Desak Kapolda Baru Sikat Pelaku Pengeroyokan 8 Wartawan