Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 19 Maret 2021 | 09:05 WIB
Rifna, korban penyiraman air keras (SuaraJateng.id)

SuaraBanten.id - Kondisi Rifna Miladianur (16) warga Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes yang menjadi korban penyiraman air keras orang tak dikenal mengundang keprihatinan Bupati Brebes Idza Priyanti.

Akibat insiden penyiraman air keras saat melakukan transaksi cash on delivery (COD) itu, Rifna mengalami luka melepuh pada bagian kulit wajah, paha dan keduanya tangannya.

Luka itu membuatnya kesulitan untuk bergerak.

Bupati Brebes Idza Priyanti yang mengetahui informasi tersebut menyempatkan hadir mengunjungi kediaman Rifna di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.

Baca Juga: Janjian COD, Siswa SMK di Brebes Disiram Air Keras

"Kejadiannya sudah lama, sejak Januari 2021. Namun, kami memang waktu itu belum mengetahui bahwa ada kejadian ini. Kami baru tahu tadi malam," ungkap Bupati Brebes Idza Priyanti saat mengunjungi kediaman Rifna.

Bupati Brebes Idza Priyanti meminta agar Rifna dirujuk ke RSUD Brebes untuk mendapat perawatan yang lebih memadai. "Ahamdulillah ini sudah mau dirawat di RSUD Bebes, nanti biaya perawatannya ditanggung pemkab," jelasnya.

Bupati Brebes Idza Priyanti juga berharap kondisi Rifna terus membaik dan bisa menjalani aktifitas seperti semula.

"Harapannya dia (Rifna-red) nanti bisa kembali sehat, kembali pulih, dan dapat melakukan aktivitas lagi," ujar Bupati Brebes Idza Priyanti.

"DP3KB ada Pusat Pelayanan Terpadu yang di dalamnya ada kepolisian, dan kejaksaan. Ini untuk melakukan upaya agar pelakunya bisa terungkap dan nantinya pelaku bisa dilakukan tindakan hukum," tandansya.

Baca Juga: Bentrok Tawuran di Cipondoh, Wajah Remaja Disiram Air Keras

Sementara itu, Jajaran kepolisian mulai melakukan penyelidikan terkait Rifna Miladianur (16) salah satu siswa SMK di Kabupaten Brebes yang menjadi korban penyiraman air keras.

Diketahui, remaja putri yang tinggal di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari itu mengalami luka melepuh pada bagian kulit wajah, paha dan keduanya tangannya. Luka itu membuatnya kesulitan untuk bergerak.

‎Kapolsek Wanasari AKP Mulyono mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait insiden penyiraman air keras pada Rifna.

Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap pelaku yang menyiram remaja penjual kosmetik itu dengan air keras.

Molyono bahkan sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan terkait perkara tersebut.

"Sampai saat ini, ada lima orang yang kami mintai keterangan sebagai saksi," ungkapnya.

"Sekarang masih berlangsung penyelidikan kasus ini. Saksi itu orang-orang menyaksikan kejadian itu dan juga orang-orang yang kenal dengan korban," pungkasnya.

Load More