Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 15 Maret 2021 | 14:40 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Umay Saleh)

SuaraBanten.id - Kabarnya, Moeldoko bertemu Megawati Soekarnoputri setelah kudeta Partai Demokrat. Politisi Demokrat kubu AHY, Andi Arief sebut pertemuan itu sebagai aksi adu domba.

Moeldoko adu domba, SBY dan Megawati, serta Jokowi dan Megawati. Hal itu seperti yang termuat dalam koran Tempo edisi 15 Maret 2021 dengan judul 'Mantan Panglima Sowan ke Ibu Mega'.

Andi Arief mengatakan hal tersebut melalui akun Twitter pribadinya, @AndiArief_ID, Senin (15/3/2021).

"Semua ngerti ini mau adu domba SBY dan Ibu Mega, mau adu domba Pak Jokowi dan Ibu Mega," ujar Andi, dikutip dari @AndiArief_ID.

Baca Juga: Daftar 7 Tuntutan Gugatan AHY untuk 10 Loyalis Moeldoko

Andi Arief berpendapat bahwa Megawati merupakan sosok yang memiliki sikap keras terhadap siapapun pihak yang ingin merebut atau mengkudeta suatu partai politik.

"Padahal kita tahu Iebih, Mega punya sikap keras bagi yang mengkudeta partai," imbuhnya.

Cuitan Andi Arief ini pun dikomentari oleh warganet melalui kolom komentar.

"Yang pasti dia berani karena banyak restu dan support kekuatan oligarki dan partai politik," ujar @Hendra197071.

"Hubungan SBY Mega gak perlu lagi diadu domba. Tak pernah cair hingga saat ini.

Baca Juga: Gaya Santai Moeldoko Belanja di Tukang Sayur, Iwan Fals Beri Komentar

Hubungan Jokowi Mega mana bisa diadu domba. Mereka sama-sama 'domba'( satu ideologi)," tulis akun @nurcholissajadi.

"Tapi sepertinya ini tidak berlaku bagi Demokrat. Si mbok itu pasti merestui, semua bisa liat kok 'dendamnya' yang gak i hilang kepada Pak SBY 10 tahun gak mau datang ke Istana selama Pak SBY menjabat, itu fakta," komentar @PrinceHarry1st.

Load More