Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 09 Maret 2021 | 09:38 WIB
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. (Suara.com/Deni)

SuaraBanten.id - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya diminta cabut pernyataan mau santet Moeldoko. Sebab pernyataan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mau santet Moeldoko memalukan.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid. Muannas mengatakan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya harusnya melakukan langkah hukum jika Partai Demokrat direbut Moeldoko.

Bukan malah blunder dengan mengancam santet Moeldoko.

"Ambil langkah hukum dan politik dong mestinya Bupati Lebak, bukan tindakan kriminal yang bisa merugikan partai termasuk nama baik pak SBY dan Mas AHY. Bahkan bupati itu sendiri terlebih warga banten sebagai kota Islami, tidak dibenarkan hanya karena membela partai mesti santet. Harus dicabut ucapan itu," kata Muannas dalam akun Twitternya, Selasa (9/3/2021) pagi.

Baca Juga: Kritik Bupati Lebak Soal Santet Moeldoko, Muannas: Demi Allah Ini Memalukan

Pernyataan Bupati Lebak bisa rusak imej Banten menjadi kota santet. Muannas mengatakan Banten sudah menjadi kota religi. Dampak ucapan Bupati Lebak itu bakal coreng Banten.

"Demi Allah ini memalukan! kecewa internal parpol silahkan, tapi seorang pemimpin tetap menjaga moralitas dan etika, bupati kok ancam nyantet? Jangan sampai Banten kota religi berubah jadi kota santet," kata Muannas.

Klarifikasi Bupati Lebak

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menegaskan tidak mungkin santet Moeldoko. Omongannya soal mau santet Moeldoko hanya luapan emosi saja.

Makanya, Iti Jayabaya pun mengklarifikasi omongannya itu.

Baca Juga: Gara-gara Bupati Lebak, Jangan Sampai Banten Berubah Jadi Kota Santet

Seperti dilansir Tekini.id (jaringan Suara.com), Iti Jayabaya mengatakan tidak mungkin santet Moeldoko. Karena dosa.

“Mana mungkin saya nyantet, sia-sia atuh sholat dan puasa saya. Rugi mengorbankan itu semua untuk seorang perampok partai. Kita siap pasang badan untuk Ketum dan Demokrat,” terangnya.

Iti Jayabaya yang juga Ketua DPD Demokrat Banten itu meluruskan ucapannya yang sebut berniat mengirim santet kepada Moeldoko, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).

"Omongan santet merupakan puncak kekesalan kita DPD Demokrat Banten. Itu hanya bentuk ancaman kita, tapi tidak ada niatan kita melakukan hal tersebut. Kita merasa kesal dan emosi, karena kudeta KLB Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko,” kata Iti di Banten.

Moeldoko akan disantet DPD Demokrat Banten. Yang mengancam adalah Ketua DPD Demokrat Banten yang juga Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.

Pengurus DPC seluruh menolak keberadaan dan hasil kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara. Dia tetap setia kepada Ketua Umum Agus Harimurti sebagaimana hasil Kongres V Partai Demokrat 2020. Selain karena itu, Iti memiliki alasan lain tetap mendukung AHY.

Iti Jayabaya disampaikam dalam Commander's Call, yang merupakan agenda rapat dan pertemuan antara Ketum AHY dan perwakilan DPD seluruh Indonesia.

"Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," kata Iti, Minggu (7/3/2021).

Load More