SuaraBanten.id - Ketua DPD Demokrat Banten yang juga Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya akan santet Moeldoko karena kudeta Partai Demokrat. Iti Jayabaya menyatakan pengurus DPC di bawah menolak keberadaan dan hasil kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Iti Octavia Jayabaya mengatakan tetap setia kepada Ketua Umum Agus Harimurti sebagaimana hasil Kongres V Partai Demokrat 2020. Selain karena itu, Iti memiliki alasan lain tetap mendukung AHY.
Iti Octavia Jayabaya disampaikam dalam Commander's Call, yang merupakan agenda rapat dan pertemuan antara Ketum AHY dan perwakilan DPD seluruh Indonesia.
"Kami menolak KLB ilegal. Dan Banten tidak gentar, kami tetap setia pada ketum kami yang ganteng," kata Iti, Minggu (7/3/2021).
Iti Octavia Jayabaya mengungkapkan DPD Banten beserta DPC siap turun ke jalan menuntut keadilan.
Bahkan, Iti Jayabaya berujar siap mengirimkam santet dari Banten kepada Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sumut, Moeldoko.
"Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," kata Iti.
Sebelumnya, AHY menyatakan dengan tegas bahwa Kepala Staf Presiden, Moeldoko saat ini merupakan musuh bersama Partai Demokrat. Sebabnya, Moeldoko telah melalukam upaya kudeta lewat kongres luar biasa (KLB).
Hal itu disampaikan AHY dalam pidatonya di Commander's Call di hadapan pengurus DPP serta DPD seluruh Indonesia.
Baca Juga: Demokrat Diambil Moeldoko, Bima Arya Posting Foto Bareng AHY
"Yang jelas kita punya musuh bersama hari ini. Aktor eksternal, yaitu KSP Moeldoko yang berkongkol dengan segelintir kader, banyak juga dari mereka yang sudah dipecat secara tidak hormat," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Minggi (7/3/2021).
AHY mengatakan kubu Ketua Umum Moeldoko versi KLB Deli Serdang, Sumatra Utara justru memutar fakta. Moeldoko, kata AHY berupaya mengkudera kepemimpian Partai Demokrat dari kepengurusan yang sah berdasarkan hasil Kongres V pada 15 Maret 2020.
Hasil Kongres V itu juga, tegas dinyatakam AHY telah disahkan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM menjadi lembaran negara.
"Berkolusi dan juga mencoba untuk memutar balikan fakta, menggulingkan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah berdasarkan Kongres ke-5 tanggal 15 maret 2020 yang lalu," kata AHY.
AHY menegaskan bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinannya tidak ragu untuk melawan. Namun, ia berujar pihaknya juga tidak gegabah dan emosional dalam menanggapi KLB Sumut.
"Kita sama sekali tidak ragu, kita tidak emosional, yang diperlakukan hari ini adalah untuk melakukan segala hal yang memang untuk bisa menjaga kedaulatan dan kehormatan kita bersama," kata AHY.
Berita Terkait
-
5 Fakta Viral Duel Brutal Pelajar di Lebak, Benarkah Syarat Rekrutmen Geng Sekolah?
-
Menjelajah Sawarna, Desa Wisata Paling Fotogenik di Selatan Banten
-
Persiapan Proyek Rute Lebak Bulus-Serpong, MRT Jakarta Lakukan Studi Kelayakan
-
Sidang Vonis Anak Terduga Pembunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Digelar Secara Terbuka
-
Rano Karno Sebut Tarif Park and Ride Lebak Bulus Bakal Naik Imbas Revitalisasi, Segini Besarannya
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
Terkini
-
Duel Gladiator Pelajar Gegerkan Lebak, Pihak Sekolah Duga Alumni Jadi Dalangnya
-
Viral Duel Gladiator Pelajar di Lebak, 11 Siswa SMK Negeri 1 Kalanganyar dan MAN Lebak Diamankan
-
Polisi Ungkap Ciri-ciri Mayat Wanita dalam Drum yang Ditemukan di Sungai Cisadane
-
Dana BOS 7 Sekolah di Tangerang Rp878 Juta Jadi Temuan BPK, Kadindik Bilang 'Salah Admin'
-
Polresta Serang Kota Jadi TKP Pelecehan Seksual, OB Nekat Gerayangi Bocah 9 Tahun