
SuaraBanten.id - Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar sejumlah mantan kader Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang Sumatera Utara akhirnya memutuskan Jenderal Purnawirawan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Sidang pleno KLB Partai Demokrat itu juga memutuskan secara aklamasi bahwa Marzuki Alie menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
"Menimbang dan seterusnya, memperhatikan dan seterusnya, menetapkan Jenderal (Purn) DR Moeldoko sebagai Ketua Umum DPP Demokrat hasil kongres luar biasa periode 2021-2025," kata Johni Allen Marbun membacakan hasil sidang.
Sebelumnya dikabarkan, ratusan kader Partai Demokrat pro Agus Harimurti Yudhoyono mengklaim akan mengawasi penyelenggaraan KLB tersebut.
Baca Juga: Moeldoko jadi Ketum Demokrat, AHY Ditumbangkan Lewat KLB Deli Serdang
Simpatisan loyal AHY itu bahkan diklaim akan bersiap di Bandara Kualanamu untuk menyambut Marzukie Alie hingga Moeldoko untuk kemudian mempersilahkan para tokoh yang akan menghadiri KLB untuk langsung kembali ke Jakarta.
![Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/05/15927-moeldoko.jpg)
Politisi Demokrat, Andi Arief menyebut, kehadiran ratusan kader pro AHY menyerbu lokasi KLB dan bandara dengan motif loyalitas mereka terhadap partai.
Andir Arief mengaku, ia sudah memperingatkan Pemerintah Danaparta terkait KLB yang tidak sah. Dengan alasan ini, ia meminta pembubaran KLB.
Namun, jika permintaan itu tidak digubris, Andi Arief yang mengatasnamakan Demokrat bahkan mengancam terkait adanya kemungkinan pertumpahan darah.
“Kalau ada pertumpahan darah, saya sudah ingatkan Prof @mohmahfudmd (Menko Polhukam) yang sampai pagi ini diam seribu bahasa,” cuitnya melalui Twitter @AndiArief_ID, Jumat (5/3/2021).
Baca Juga: Moeldoko Resmi Jabat Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB
Ia juga menyayangkan sikap diam Mahfud MD yang memilih bungkam terkait hal ini.
“Prof @mohmahfudmd diam terhadap kudeta Pak Moeldoko dan segelintir mantan kader. Syarat KLB harus ada izin ketua majelis tinggi Pak SBY. Puluhan kader malam ini minap di kediaman SBY menjaga beliau dan Ketum AHY, takut keselamatannya terancam. Pak Moeldoko gunakan jurus nekad,” tulisnya lagi.
Santer pula dikabarkan, KLB yang disebut-sebut bertujuan menggulingkan kepemimpinan AHY tersebut disebut diketahui sejumlah mantan kader Partai Demokrat.
Berita Terkait
-
Momen Prabowo Roasting AHY dan Sugiono di Halalbihalal: Mereka Purnawirawan Remaja
-
Terdepan Dukung Prabowo Maju Pilpres 2029, Demokrat: Jangan Ada Pihak yang Merasa Dihalangi Maju
-
Prabowo Figur Paling Berpeluang untuk Pilpres 2029, Internal Demokrat Ternyata Belum Dorong AHY Maju
-
Bukan AHY Jagoan Pilpres 2029, Demokrat: Kami Hanya Punya Nama Pak Prabowo yang Akan Diusung Kembali
-
Ganggu Investasi, Mantan Jenderal Bintang Empat Ini Minta Preman Dihabisi
Terpopuler
- 3 Pemain Abroad Sudah Tiba di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Media China Yakin Timnas Indonesia Naturalisasi Pemain Berbandrol Rp596 M
- 5 Rekomendasi Cushion dengan SPF 50, Sunscreen dan Makeup Jadi Satu Gak Bikin Ribet
- Kata Ustaz Yusuf Mansur soal Tudingan Pernikahan Luna Maya Tidak Sah Gegara Jeda Ijab Kabul
- 7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 Mei 2025, Klaim Semua Hadiah dari Pemain OVR Tinggi hingga Gems
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Carlo Ancelotti Resmi Jadi Pelatih Timnas Brasil
-
Warga Bekasi Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Buntut Program Barak Militer Anak Nakal
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp500 Ribuan: 4G Spek Dewa, RAM 3GB
-
7 Rekomendasi Makeup Lokal Terbaik: Brand Milik Artis, Harga Kantong Pelajar
-
Serius Tangani Kasus Aremania Lempari Bus Persik Kediri, PT LIB: Ini Memalukan!
Terkini
-
Serikat Pekerja Sebut Aksi Calo Tenaga Kerja di Serang Pelanggaran Hukum dan HAM
-
Viral Kadin Cilegon dan Ormas Minta Jatah Proyek Pembangunan Chandra Asri Alkali: Investor Dipalak!
-
BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi BSEM 2025, karena Komitmen Mempercepat Digitalisasi Perbankan
-
Pinjam Modal dari BRI, Kini KWT Sri Mandiri Mampu Kembangkan Usaha Skala Besar
-
Cegah Premanisme dan Pungli, Polres Serang Sidak Terminal Nikomas