Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 05 Maret 2021 | 16:51 WIB
Ratusan Orang Berbaju Moeldoko Jaga KLB Demokrat di Deli Serdang. [Ist]

SuaraBanten.id - Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar sejumlah mantan kader Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang Sumatera Utara akhirnya memutuskan  Jenderal Purnawirawan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Sidang pleno KLB Partai Demokrat itu juga memutuskan secara aklamasi bahwa Marzuki Alie menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Menimbang dan seterusnya, memperhatikan dan seterusnya, menetapkan Jenderal (Purn) DR Moeldoko sebagai Ketua Umum DPP Demokrat hasil kongres luar biasa periode 2021-2025," kata Johni Allen Marbun membacakan hasil sidang.

Sebelumnya dikabarkan, ratusan kader Partai Demokrat pro Agus Harimurti Yudhoyono mengklaim akan mengawasi penyelenggaraan KLB tersebut.

Baca Juga: Moeldoko jadi Ketum Demokrat, AHY Ditumbangkan Lewat KLB Deli Serdang

Simpatisan loyal AHY itu bahkan diklaim akan bersiap di Bandara Kualanamu untuk menyambut Marzukie Alie hingga Moeldoko untuk kemudian mempersilahkan para tokoh yang akan menghadiri KLB untuk langsung kembali ke Jakarta.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. [Instagram]

Politisi Demokrat, Andi Arief menyebut, kehadiran ratusan kader pro AHY menyerbu lokasi KLB dan bandara dengan motif loyalitas mereka terhadap partai.

Andir Arief mengaku, ia sudah memperingatkan Pemerintah Danaparta terkait KLB yang tidak sah.  Dengan alasan ini, ia meminta pembubaran KLB.

Namun, jika permintaan itu tidak digubris, Andi Arief yang mengatasnamakan Demokrat bahkan mengancam terkait adanya kemungkinan pertumpahan darah.

Barang bukti Andi Arief ditangkap sedang konsubsi sabu. (Dok Istimewa)

“Kalau ada pertumpahan darah, saya sudah ingatkan Prof @mohmahfudmd (Menko Polhukam) yang sampai pagi ini diam seribu bahasa,” cuitnya melalui Twitter @AndiArief_ID, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Moeldoko Resmi Jabat Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB

Ia juga menyayangkan sikap diam Mahfud MD yang memilih bungkam terkait hal ini.

“Prof @mohmahfudmd diam terhadap kudeta Pak Moeldoko dan segelintir mantan kader. Syarat KLB harus ada izin ketua majelis tinggi Pak SBY. Puluhan kader malam ini minap di kediaman SBY menjaga beliau dan Ketum AHY, takut keselamatannya terancam. Pak Moeldoko gunakan jurus nekad,” tulisnya lagi.

Santer pula dikabarkan, KLB yang disebut-sebut bertujuan menggulingkan kepemimpinan AHY tersebut disebut diketahui sejumlah mantan kader Partai Demokrat.

Load More