Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 05 Maret 2021 | 08:35 WIB
Gambaran Masjid Agung Banten pada masa kejayaan Kesultanan Banten (Koleksi Anthropological Museum Amsterdam)

Berdasarkan catatan dari Guilhen menyebut, kedua jembatan ini dibangun dibawah pimpinan Cakradana. Desain jembatan buka-tutup yang unik ini lantas membuat pendatang dari Belanda tercengang.

Jembatan buka tutup tak lain berfungsi agar perdagangan bisa berlalu-lalang di sungai. Jembatan itu lantas dikenal dengan sebutan “Jembatan Rantai”.

Namun bukan jembatan itu karya terbaik dari Kyai Ngabehi Cakradana, melainkan benteng dengan arsitektur unik di depan laut dengan bentuknya yang berkelok-kelok.

Benteng tersebut dibuat dari batu bata yang mengelilingi kota raja. Benteng ini adalah benteng pertahanan satu-satunya di Nusantara.

Baca Juga: Rektor Untirta Minta Bonus Tambahan, Jokowi Langsung Janjikan Ini

Keunikan dari desain benteng ini bahkan membuat orang-orang Belanda kagum hingga kesulitan menembusnya. Sayang, mereka membongkarnya tak lama setelah berhasil merebut kota itu tahun 1602.

Selain benteng pertahanan, bangunan karya Cakradana lainnya adalah menara masjid agung. Menara masjid tersebut dianggap tak lazim di daerah tersebut pada masanya.

Load More