SuaraBanten.id - Mulai lelah dengan banjir yang tak kunjung surut, warga Kampung Kadu, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang menuntut pihak pengelola tol Bitung dan industri di kawasan itu bertanggung jawab.
Alasannya, mereka menilai, bencana banjir yang menurut mereka paling parah sejak 2007 ini bisa terjadi karena alih fungsi lahan serapan air menjadi industri. Mereka juga meilai, pembangunan tol hanya menyediakan saluran air yang kecil.
“Kami meminta pertanggungjawaban dari pengelolaan tol dan industri setempat. Sebab banyak peralatan elektronik dan perlengkapan lain warga yang rusak terendam air,”kata Anton warga sekitar kepada BantenHits (jaringan Suara.com).
Anton menambahkan, banjir yang melanda pemukiman warga sejak Sabtu lalu hingga kini belum surut. Bahkan, banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter masih terjadi di sejumlah titik.
“Banjir merendam permukiman warga sejak Sabtu, 20 Februari 2021, banyak warga yang mengungsi dan ada juga yang memilih menetap di rumahnya sendiri,” ungkapnya, Senin (22/2/2021).
Hal serupa diungkapkan warga lainnya bernama Rusdiono. Menurutnya, saat ini saluran air sudah mulai menangkal dan hampir tidak lahan untuk serapan air di kawasan itu.
Ia juga mengatakan, meski sebelumnya sudah dibangun gorong-gorong di perlintasan tol untuk saluran air. Namun, hingga kini tidak ada efek yang dirasakan warga.
“Ada 2 gorong-gorong, 1 dengan ukuran sedang dan 1 lagi kecil ,” Katanya.
Rusdi menuturkan, banjir yang belum lama ini terjadi merupakan yang terbesar di Desa Kadu. Warga setempat mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit.s
Baca Juga: Empat Tanggul Jebol Sumbang Banjir di Jakarta dan Bekasi
“Kami berharap ada pertanggung jawaban dari pengelola pembangunan tol dan pihak industri yang berdiri di desa kami,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Genangan Sudah Surut, Anies Klaim Banjir Jakarta Sudah Terkendali
-
KPJ Beberkan Salah Satu Penyebab Banjir Jakarta dan Bekasi
-
Ingkar Cipinang Melayu Bebas Banjir, Rusmiati Minta Anies Tanggung Hidupnya
-
Banjir di Pebayuran Bekasi Meluas, Sembilan Desa Terendam
-
Empat Tanggul Jebol Sumbang Banjir di Jakarta dan Bekasi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu
-
Awas Gelombang Tinggi 2,5 Meter! Polda Banten Minta Nelayan dan Warga Pesisir Puasa Melaut Dulu
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana