Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 15 Februari 2021 | 10:56 WIB
Warga Kampung Benyawakan protes jalan rusak dengan tanam pohon pisang sampai memancing di kubangan jalan. (Bantenhits)

SuaraBanten.id - Warga Kampung Benyawakan protes jalan rusak dengan tanam pohon pisang sampai memancing di kubangan jalan. Akses jalan ke Desa Kelebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang rusak parah.

Protes dilakukan segelintir warga itu sebagai bentuk protes lantaran akses jalan di Kampungnya telah dibiarkan rusak selama 10 tahun. Para warga juga melakukan protes jalan rusak dengan memancing di jalan yang mirip dengan kubangan tersebut.

“Aksi protes ini dilakukan tak lain untuk memberikan peringatan dan menyampaikan pesan kepada pemerintah daerah tentang kondisi akses jalan yang sulit dilalui oleh warga selama bertahun-tahun,” tutur Hamdan (29), kepada wartawan, Minggu (14/2/2021) kemarin.

Kondisi jalan yang rusak tersebut bukan hanya membuat akses jalan menjadi sulit, pada musim hujan jalanan juga penuh dengan genangan air hingga mencapai setengah ban kendaraan bermotor.

Baca Juga: Pamit Jogging, Gadis Cantik di Larangan Dilaporkan Hilang, Ini Ciri-cirinya

Kata dia, agar jalan bisa dilalui warga terpaksa menguruknya dengan puing-puing sisa bangunan seadanya untuk sementara waktu.

“Sudah gonta ganti kepala desa tapi jalan masih kaya gini. Seperti ngerasa gak ada lurah, buktinya belum adanya pemerataan pembangunan,” keluhnya.

Ia juga mengatakan, jika kerusakan jalan tersebut sudah cukup lama terjadi, terakhir kali dibangun sekitar 10 tahun lalu dengan panjang jalan mencapai 5 km. Menurut dia, beberapa warga juga menyampaikan masalah tersebut kepada kepala desa, namun tak pernah digubris.

Ia dan warga lainnya berharap agar jalan yang menghubungkan dua desa tersebut bisa segera diperbaiki.

“Pemerintah daerah harus ke lapangan dan bisa memperhatikan kondisi masyarakat di sini. Seperti drainase juga masih belum tersentuh pembangunan,” pungkasnya.

Baca Juga: Jambret Kalung & Tendang Emak-Emak di Tangerang, Syahroni Ngaku Gelap Mata

Load More