Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 10 Februari 2021 | 19:41 WIB
Petugas memeriksa turbin pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

SuaraBanten.id - Detik-detik terakhir penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 akhirnya diungkap Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) ke publik.

Data ini merujuk pada flight data recorder atau salah satu bagian hitam dari kotak hitam pesawat nahas itu, sekaligus data dari air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno Hatta.

Disampaikan Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo, pesawat memulai penerbangan di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB.

"FDR mencatat bahwa pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage," ujar Soerjanto, dalam konferensi pers Rabu (10/2/2021).

Baca Juga: Airnav Beberkan Kronologi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Ia menambahkan, pesawat Boeing 737-500 itu mulai bermasalah saat berada di ketinggian 8.150 kaki.

"Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur," kata Nurcahyo.

"Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," tuturnya.

Karena faktor cuaca, pilot lantas meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat sekitar pukul 14.38.51 WIB.

ATS memberi izin dan memperkirakan perubahan itu akan menyebabkan pesawat SJ 182 akan bertemu pesawat lain yang juga berangkat dari Bandara Soekarno Hatta dan memiliki tujuan Pontianak.

Baca Juga: AirNav Ungkap Percakapan Terakhir Pilot sebelum Sriwijaya SJ182 Jatuh

"Maka SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki," kata Nurcahyo.

Selanjutnya pada pukul 14.39.47 WIB, pesawat mulai berbelok ke kiri ketika melewati ketinggian 10.600 kaki dan berada di 046 derajat.

"Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, atau throttle kiri bergerak mundur, yang kanan tetap," kata Nurcahyo.

ATP selanjutnya menginstruksikan agar pesawat naik ke ketinggian 13.000 kaki. Pilot sempat menjawabnya pada pukul 14.39.59 WIB.

"Ini adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot di ATC Bandara Soekarno Hatta," kata Nurcahyo.

FDR mencatat, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mencapai ketinggian tertinggi 10.900 kaki pada pukul 14.40.05 WIB.

"Setelah ketinggian ini pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif atau disengage, arah pesawat pada saat itu adalah 016 derajat," kata Nurcahyo, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

"Sikap pesawat atau hidungnya mulai naik atau pitch up dan pesawat mulai miring atau roll ke sebelah kiri," kata Nurcahyo.

Disaat yang sama, Nurcahyo menyebut, throttle sebelah kiri semakin berkurang sementara yang kanan tetap. Aktivitas pesawat tercatat di FDR berakhir pada pukul 14.40.10.

Saat itu autothrottle mulai tidak aktif dan pesawat dalam keadaan menunduk. "Sekitar 20 detik kemudian flight data recorder mulai berhenti merekam," ujar Nurcahyo.

Load More