SuaraBanten.id - Suasana haru terlihat saat Aisyah Allisa yang menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19, akhirnya pulang ke rumahnya pada Sabtu (30/1/2021).
Aisyah kini menjadi anak yatim piatu di usianya yang masih sangat belia, lantaran ditinggal ibunya wafat positif Covid-19. Sedangkan bapaknya, sudah meninggal beberapa tahun lalu.
Tangis pecah saat momen pelepasan antara Aisyah dengan tim medis di Rumah Lawan Covid-19. Aisyah pun tak kuasa menahan tangis dan meneteskan air mata.
Tercatat telah 13 hari Aisyah menjalani masa isolasi di Rumah Lawan Covid-19. Dia dijemput Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel Wahyunoto Lukman untuk dihantarkan ke rumahnya.
Nantinya, segala kebutuhan dan keperluan bocah perempuan 10 tahun itu akan ditanggung Pemkot Tangsel melalui Dinas Sosial.
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 dr Suhara Manullang mengemukakan, Aisyah kini dalam kondisi sehat dan sudah dinyatakan sembuh setelah 13 hari menjalani masa karantina dengan status orang tanpa gejala (OTG).
"Hari ini Aisyah sudah dipulangkan setelah 13 hari menjalani karantina sesuai masa inkubasi virus. Kondisinya baik dan sehat," kata Suhara, Sabtu (30/1/2021).
Suhara mengemukakan, selain mendapat perawatan dan pantauan medis selama karantina, Aisyah juga mendapatkan terapi dari psikolog.
"Selama karantina Aisyah mendapat terapi khusus dari psikolog di sini, seperti trauma healing untuk meredakan duka yang dialaminya. Semoga lekas pulih," terangnya.
Baca Juga: Prihatin Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Airin: Yuk Sama-sama Anggap Diri OTG
Diberitakan sebelumnya, Aisyah harus merelakan kepergian ibundanya Rina Darmakusumah (46) yang wafat dengan status Covid-19 pada Sabtu (16/1/2021).
Sehari setelah kepergian ibundanya, Minggu (17/1/2021), Aisyah kemudian menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19, Ciater, Serpong. Dia dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swabnya di RS Siloam Hospital.
Aisyah yang didampingi sejumlah penghuni di RLC bercerita, ibunya meninggal di dalam kontrakan yang ditempati berdua di Jalan Bhayangkara blok E 26 No 15, RT 01/18 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang.
Ketika itu, ibunya sempat batuk dan sesak nafas selama dua pekan.
"Sesak nafas dan batuk. Udah dua minggu. Sempet berobat dan pulang enggak mau dirawat. Mamah enggak tahu kena covid. Bilangnya non-reaktif," katanya bercerita, Selasa (19/1/2021).
Aisyah menuturkan, ibunya meninggal di dalam kontrakan. Usai tahu itu, Aisyah pun minta tolong sambil menangis kepada para tetangganya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dikenal Dermawan dan Tak Pernah Bermasalah, Ayah Bocah Korban Pembunuhan di Cilegon Ternyata...
-
5 Spot Wisata Healing di Serang Banten Buat Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025
-
Skandal Jaksa Nakal Banten Terbongkar! Kejagung Sikat 3 Anak Buahnya Sendiri
-
Kasus Pembunuhan Anak 9 Tahun di Cilegon Belum Terungkap, Bikin Masyarakat Resah
-
Viral Pernyataan Abah Aos Soal Kopiah Hitam Haram, Tokoh Ulama Banten: Hati-hati Sesat!