Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 25 Januari 2021 | 14:31 WIB
Selebgram Syiva Angel ditangkap (dok pribadi)

SuaraBanten.id - Polisi meringkus Syiva Angel, selebgram terkenal asal Jakarta saat berlibur ke Bali. Syiva tertangkap bersama rekan-rekannya karena kasus narkoba jenis baru, P-Flouro Fori. 

Terungkapnya kasus ini, alasan Syiva mengonsumsi narkoba itu untuk bersenang-senan selama liburan di Pulau Dewata itu. 

Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan motif para tersangka menggunakan narkotika untuk bersenang-senang.

Ia menuturkan penangkapan Syiva Angel berdasarkan informasi bahwa kadi Jalan Batubelig, Kuta Utara, Badung di tempat tersebut sering dijadikan transaksi narkotika.

Baca Juga: Cerita Aris Idol saat Mendekam di Penjara, Jual Lagu Demi Biaya Hidup

Selanjutnya selama beberapa hari petugas melakukan penyelidikan di tempat tersebut, kemudian pada hari Rabu, 06 Januari 2021 sekitar pukul 23.00 Wita tersangka ditangkap dalam kamar vilanya.

"Salah satu tersangka adalah selebgram dengan follower-nya 1 juta lebih. Kenapa jadi kasus menonjol karena dia seharusnya bisa menjadi duta narkoba tetapi memberikan contoh yang tidak baik, harusnya dia menjadikan narkoba musuh bersama tapi dia malah menggunakan narkoba," kata Jansen dalam konferensi pers di Polresta Denpasar, Bali, Senin (25/1/2021).

Ia mengatakan barang bukti yang ditemukan yaitu berupa empat butir tablet dan tiga pecahan tablet seberat 1,90 gram. Sedangkan untuk asal barang bukti narkotika jenis baru ini masih dalam pendalaman lebih lanjut.

"Kita duga dia berlibur di Bali (bersama teman-temannya). Barang bukti berupa narkotika jenis baru itu sangat membahayakan dan dalam UU Narkotika masuk dalam urutan ke 183," kata Jansen.

Selain Syiva, tiga orang yang ikut ditangkap bernama Johki, Ravee dan Allyssa.

Baca Juga: Vitalia Shesya Bebas Penjara Lebih Cepat karena Program Asimilasi Covid-19

Syiva Angel dan teman-temannya itu dikenakan Pasal 112 ayat (1) UU RI no. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal empat tahun dan maksimal 12 tahun, dan denda Rp800 sampai Rp8 miliar.

Berdasarkan keterangan tersangka, barang tersebut adalah miliknya yang dibeli dari seseorang yang biasa dipanggil Bli (keberadaan tidak diketahui), seharga Rp650 ribu per butir dan tersangka sudah tiga bulan mengonsumsi narkotika itu.

Pada kesempatan yang sama, Polresta Denpasar juga menangkap seorang kurir narkotika jenis sabu-sabu seberat 1,5 kg. (Antara)

Load More