Scroll untuk membaca artikel
Yazir Farouk | Yuliani
Selasa, 12 Januari 2021 | 12:53 WIB
Ilustrasi Covid-19.(Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraBanten.id - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan menyampaikan hasil koordinasinya dengan Satgas Covid-19 terkait penggunaan face shield oleh artis pengisi acara kepada pihak stasiun televisi di Tanah Air.

"Perhatian LP (lembaga penyiaran) sudah cukup kooperatif dengan kebijakan protokol kesehatan, tetapi ada celah dalam Keputusan KPI Pusat terkait face shield yang menurut kami harus segera dievaluasi," ujar Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo kepada Suara.com, Selasa (12/1/2021).

Face shield dinilai tidak efisien untuk mencegah penularan Covid-19. Sebabnya pada Rabu (13/1/2021) besok, KPI akan mengundang seluruh lembaga penyiaran televisi untuk membicarakan hal tersebut.

"Karena berdasarkan kajian face shield tidak lagi direkomendasikan sebagai bentuk pemberlakuan prokes (protokol kesehatan) covid-19," katanya.

Baca Juga: Anji Sempat Protes ke TV Soal Penggunaan Face Shield, Apa Katanya?

"KPI sangat memperhatikan kebijakan Satgas Covid. Karena itu, hari rabu besok kami akan mengundang seluruh LP TV untuk mendengarkan temuan-temuan data dan kebijakan yang diharapkan berlaku pada produksi program siaran," ujarnya lagi.

Bila ke depan masih ada artis di televisi yang cuma memakai face shield, KPI tak segan menegur televisi bersangkutan.

Lebih lanjut, adanya imbauan pelarangan face shield itu dilihat dari temuan data di lapangan. Terlebih lagi, publik figur dan media televisi dinilai bisa berpengaruh besar ke masyarakat.

"Apalagi para host dan talent (televisi) kurang memperhatikan jarak dan masih ada kontak. Sebagai publik figur para host diharapkan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat," kata Mulyo Hadi lagi.

Menurut Mulyo, bukan face shield saja yang menjadi permasalan, melainkan edukasi soal protokol kesehatan itu sendiri.

Baca Juga: Kritik Soal Face Shield Para Artis, Melaney Ricardo Dukung Dokter Tirta

Dia mengatakan jika stasiun televisi sudah merasa bagus melakukan protokol kesehatan dengan tes swab setiap pengisi acara atau prosedur lainnya, hal itu ada baiknya disampaikan selama program berlangsung. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa meningkatkan kesadarannya.

"Biar masyarakat tahu, karena prinsip edukasinya yang penting," ujarnya.

Satgas Covid-19 dan KPI sendiri berharap figur publik ikut berpersan dalam menurunkan jumlah pasien Covid-19 di Indonesia. Mengingat, mereka memiliki pengikut media sosial dan penggemar yang banyak.

"Kan publik figur ya, banyak followers dan fans, gitu sih. Selain itu, media TV dan radio diharapkan menjadi media sosialisasi terhadap pencegahan covid yang semakin meningkat di Indonesia," katanya mengakhiri.

Seperti diberitakan sebelumnya, penggunaan face shield di kalangan pengisi acara televisi disorot Dokter Tirta.

Ia mencontohkan sejumlah artis seperti Melly Goeslaw hingga Titi DJ. Mereka menggunakan face shield, namun tampak seperti aksesoris dan bukan seperti pelindung diri dari virus.

Kritik Dokter Tirta terhadap penggunaan face shield para artis di televisi direspons sejumlah tenaga kesehatan (nakes). Bahkan dari pihak Satgas Covid-19 meminta KPI menegur pengisi acara tanpa masker.

Load More