SuaraBanten.id - Korban Sriwijaya Air jatuh, Arneta Fauzia 2 kali gagal berangkat ke Pontianak karena tidak lolos rapid test antigen. Arneta Fauzia ke Pontianak bersama 3 anaknya, dua di antaranya masih bayi.
Hal itu diceritakan asisten rumah tangga Arneta Fauzia, Yayu. Yayu mengatakan tes antigen ketiga, Arneta Fauzia dann anak-anaknya lolos.
Namun nahas, Sriwijaya Air jatuh, Sabtu (11/1/2020) di perairan Kepulauan Seribu.
Satu keluarga di Serang, Banten jadi korban kecelakaan Sriwijaya Air. Dia adalah Arneta Fauzia, istri Yaman Zai.
Baca Juga: Dari e-KTP, Korban Pertama yang Teridentifikasi Adalah Pramugara Okky Bisma
Yaman Zai menunggu Arneta Fauzia di Bandara Internasional Supadio, Pontianak. Namun Arneta Fauzia tak kunjung datang hingga saat ini karena pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak yang dia tumpangi jatuh.
Yayu cerita jika majikannya sangat rindu dengan Yaman Zai. Hingga dia berangkat ke Pontianak dengan membawa 3 anaknya.
Dua anaknya pun masih balita. Usia 2 tahun dan 6 bulan. Kala itu, Arneta Fauzia berangkat bersama 3 anaknya, Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai (6 bulan).
Yaman Zai menunggu istri dan 3 anaknya yang sudah lama tak bertemu.
Saat berangkat ke Pontianak, Arneta Fauzia sudah membawakan hadiah spesial untuknya.
Baca Juga: Puing Pesawat Jadi Kendala Penemuan Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
"Ibu kangen dengan bapak," kata Yayu saat ditemui di rumah majikannya di Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten.
Yayu pun cerita, sebelum majikannya berangkat, sempat meminta dibuatkan sop. Kala itu Arneta Fauzia makan sangat lahap.
Yaman Zai menanti
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak SJ-182 hilang kontak, Sabtu (9/1/2021). Hingga saat ini belum diketahui keberadaan para penumpang tersebut.
Isak tangis keluarga pecah saat menyambangi Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Salah satunya adalah Yaman Zai. Ia menanti kabar tentang istri dan ketiga anaknya yang juga menjadi penumpang pesawat itu.
"Saya datang ke Bandara Supadio Pontianak mau jemput istri dan tiga anak saya," kata Yaman Zai, dilansir Antara.
Ia mengaku sudah setahun bekerja di Pontianak. Kedatangan keluarganya untuk menjenguknya.
Namun, rasa bahagianya menanti kedatangan keluarganya itu sirna.
"Saya terakhir kontak melalui handphone sebelum keluarga masuk pesawat, hingga kini belum dapat informasi," jelasnya.
Kementerian Perhubungan membenarkan pesawat Sriwijaya Air hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.
"Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.
Novie mengatakan, saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," katanya.
Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Berita Terkait
-
Akhirnya Terkuak, 6 Temuan KNKT Soal Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu
-
Akhirnya Terungkap, KNKT Beberkan Enam Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182
-
Misteri Tragedi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Terkuak, Ini Hasil Investigasi KNKT
-
27 Ahli Waris Masih Belum Dapat Ganti Rugi dari Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
-
KNKT Beberkan Penyebab Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh
Tag
Komentar
Pilihan
-
Bawaslu Banten Dapati Oknum PPS Buka Kotak Suara di Luar Rapat Pleno
-
Terlibat Penggelapan Kredit, Manajer Bank Banten Ditahan Kejari Tangerang
-
Airin dan Rano Karno Bakal Maju di Pilgub Banten, Wahidin Halim Pede Menang Lagi
-
Legit dan Khas, Durian Baduy Banyak Diburu Wisatawan Jakarta Hingga Jabar
-
7 Caleg Bekas Napi dari 5 Partai Bersaing di Pileg DPRD Banten
Terkini
-
Nyalon Ketua, Dede Rohana Putra Usung Kepemimpinan Terbuka dan Kolaboratif
-
10 Keder Terbaik Berebut Kursi Ketua DPD PAN Cilegon, Ada Dede Rohana Hingga Masduki
-
Praperadilan 9 Warga Padarincang Terdakwa Demo Berujung Pembakaran Kandang Ayam Gugur
-
Butuh Dana Ratusan Miliar, Robinsar Bakal Minta Bantuan Pemprov Banten dan Pusat untuk Bangun JLS
-
Klaim Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Rp500 Ribu Hingga JutaanBagi yang Tercepat!
-
Buyback Saham Rp3 Triliun Jadi Bukti Kepercayaan Diri BRI pada Prospek Bisnis
-
Tiga Hari Berlangsung, Realisasi Pemutihan Pajak di Tangsel Capai Rp3,6 Miliar
-
Daftar Gerai Samsat di Kota Tangerang untuk Manfaatkan Program Pemutihan Pajak!
-
Andra Soni Siap Sanksi Pagawai Jika Terbukti Pungli Warga Banten: Saya Akan Tindak Tegas
-
Warga Wanasalam Lebak Keluhkan Jalan Rusak, Sudah 10 Tahun Tidak Diperbaiki
-
Usaha Kue Tien Cakes and Cookies Meningkat Drastis Usai Dapat Dukungan BRI
-
UMKM Songket Naik Kelas, Berkat Dukungan BRI Kini Eksis di Kancah Internasional
-
Satu Hari Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Banten, PAD Capai Rp15 Miliar
-
Viral Oknum Polisi Polres Tangsel Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Disebut Alami Gangguan Mental
-
Sentuhan BRI Bikin Warung Bu Sum Bertransformasi dan Ramai Pengunjung