Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 11 Januari 2021 | 20:15 WIB
ILUSTRASI: Sriwijaya Air Boeing 737-500 at Jakarta airport (CGK) in Indonesia. ANTARA/Shutterstock/pri. (ANTARA/Shutterstock)

SuaraBanten.id - Majikan Yayu, Arneta Fauzia korban Sriwijaya Air jatuh. Arneta Fauzia ke Pontianak ingin bertemu suaminya, Yaman Zai.

Yayu cerita saat-saat terakhir berpisah dengan Arneta Fauzia di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2020) sore. Kala itu Arneta Fauzia membawa 3 anaknya yang masih kecil, dua di antaranya masih balita.

Arneta Fauzia tampak berwajah pucat. Yayu merasa majikannya sangat berat berpamitan dengannya.

"Ibu pucat nggak mau pamit. Tapi anaknya yang pertama sama kedua itu melambaikan tangan ke saya, kayak mau pamit gitu," kata Yayu saat ditemui di rumah majikannya di Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten.

Baca Juga: Dari e-KTP, Korban Pertama yang Teridentifikasi Adalah Pramugara Okky Bisma

Saat itu, suami Arneta Fauzia, Yaman Zai sudah menunggu di Bandara Internasional Supadio, Pontianak. Namun pertemuan keduanya belum terjadi hingga saat ini. Karena Sriwijaya Air yang ditumpangi istrinya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Yaman Zai menanti

Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak SJ-182 hilang kontak, Sabtu (9/1/2021). Hingga saat ini belum diketahui keberadaan para penumpang tersebut.

Isak tangis keluarga pecah saat menyambangi Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Salah satunya adalah Yaman Zai. Ia menanti kabar tentang istri dan ketiga anaknya yang juga menjadi penumpang pesawat itu.

"Saya datang ke Bandara Supadio Pontianak mau jemput istri dan tiga anak saya," kata Yaman Zai, dilansir Antara.

Baca Juga: Puing Pesawat Jadi Kendala Penemuan Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Ia mengaku sudah setahun bekerja di Pontianak. Kedatangan keluarganya untuk menjenguknya.
Namun, rasa bahagianya menanti kedatangan keluarganya itu sirna.

"Saya terakhir kontak melalui handphone sebelum keluarga masuk pesawat, hingga kini belum dapat informasi," jelasnya.

Kementerian Perhubungan membenarkan pesawat Sriwijaya Air hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

"Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.

Novie mengatakan, saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," katanya.

Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Load More