SuaraBanten.id - Satu keluarga Yaman Zai korban Sriwijaya Air jatuh ternyata tinggal di Kota Serang, Banten. Yaman Zai kehilangan istri dan 3 anaknya.
Dua anaknya pun masih balita. Usia 2 tahun dan 6 bulan. Istri Yaman Zai, Arneta Fauzia tinggal di Serang, Banten.
Yaman Zai menunggu istri dan 3 anaknya yang sudah lama tak bertemu. Saat berangkat ke Pontianak, Arneta Fauzia sudah membawakan hadiah spesial untuknya.
Yaman Zai tak bisa menahan tangais di Bandara Internasional Supadio, Pontianak. Tangisan Yaman Zai viral dan membuat publik bersedih.
Baca Juga: Dari e-KTP, Korban Pertama yang Teridentifikasi Adalah Pramugara Okky Bisma
Yayu, asisten rumah tangga Arneta Fauzia menceritakan majikannya sudah membawakan sepatu dan jam tangan untuk Yaman Zai.
Namun Sriwijaya Air jatuh, Yaman Zai gagal dapat hadiah spesial itu.
"Ibu sudah bawa jam, sama sepatu kerja buat suaminya," kisah Yayu di rumah majikannya di Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten.
Kala itu, Arneta Fauzia berangkat bersama 3 anaknya, Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai (6 bulan).
Yayu pun cerita, sebelum majikannya berangkat, sempat meminta dibuatkan sop. Kala itu Arneta Fauzia makan sangat lahap.
Baca Juga: Puing Pesawat Jadi Kendala Penemuan Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Yaman Zai menanti
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak SJ-182 hilang kontak, Sabtu (9/1/2021). Hingga saat ini belum diketahui keberadaan para penumpang tersebut.
Isak tangis keluarga pecah saat menyambangi Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Salah satunya adalah Yaman Zai. Ia menanti kabar tentang istri dan ketiga anaknya yang juga menjadi penumpang pesawat itu.
"Saya datang ke Bandara Supadio Pontianak mau jemput istri dan tiga anak saya," kata Yaman Zai, dilansir Antara.
Ia mengaku sudah setahun bekerja di Pontianak. Kedatangan keluarganya untuk menjenguknya.
Namun, rasa bahagianya menanti kedatangan keluarganya itu sirna.
"Saya terakhir kontak melalui handphone sebelum keluarga masuk pesawat, hingga kini belum dapat informasi," jelasnya.
Kementerian Perhubungan membenarkan pesawat Sriwijaya Air hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.
"Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.
Novie mengatakan, saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," katanya.
Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab