SuaraBanten.id - Lurah Batusari, Mohamad Fahmi Selasa (5/1/2021) sore mendatangi kediaman Masiah (53), buruh cuci yang rumahnya nyaris roboh, di RT 01 RW 04 Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.
Dalam tinjauannya, Fahmi didampingi jajaran Kelurahan Batusari, Ketua BKM Wawan, dan kader lingkungan.
Menanggapi terkait rumah Masiah yang belum mendapat bantuan dari pemerintah, Fahmi mengaku ia belum menjabat di kelurahan tersebut.
"Saya baru dua hari tugas di sini," ungkapnya kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Selasa (5/1).
Fahmi menambahkan, kondisi pandemi Covid-19 juga menjadi kendala untuk mengumpulkan orang banyak.
"Karena pandemi kita terkendala ngumpulin orang, saya juga tadi berkunjung langsung ke rumah RW, Ketua BKM. Tadi pagi juga saya sudah ke sini. Tapi dikasih tahu kalau bu Masiah pulangnya sore," jelasnya.
Meski demikian, Fahmi mengaku akan berkoordinasi dengan dinas terkait tentang rumah Masiah yang nyaris roboh.
"Kita ajukan pembangunan rumah ini ke Perkim (Dinas Perumahan dan Permukiman-Red). Nanti tim verifikasi yang menentukan, karena yang memverifikasi kan ada tim khusus bukan dari kelurahan. Nanti mereka yang menentukan layak atau tidak untuk diperbaiki," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak berbagai pihak untuk bekerjasama menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga: Tolong Bu Risma Blusukan ke Tangerang, Rumah Tukang Cuci Masiah Mau Roboh!
"Tidak bisa kerja sendiri, semuanya harus bersama-sama," pungkasnya.
Kepala BKM Kelurahan Batusari, Wawan mengatakan, sudah sekira lima tahun berturut-turut pimpinan wilayah setempat mengajukan pembangunan perbaikan rumah Masiah.
"Dua tahun lalu saya masih jadi RW, saya pernah ajukan namun belum juga bisa dibangun. Saat diajukan tidak pernah lolos verifikasi," ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Apanudin mengatakan, permasalahan rumah yang nyaris roboh di Batusari merupakan permasalahan yang luput dari perhatian bersama.
Kata dia, pada tahun ini memang program bedah rumah akan dijalankan setelah tahun sebelumnya ditiadakan lantaran Covid-19.
Berita Terkait
-
Tolak Kerja Sama TPA Bangkonol, Warga Buang Sampah di Kantor Bupati Pandeglang
-
Ironi di Tanah Jawara, Lebak Jadi Sarang Kawasan Kumuh Terluas di Banten
-
Beras SPHP Disalurkan ke Provinsi Banten, Mendagri Tito Pantau Langsung
-
Viral Amuk Bupati Lebak: Jalan Desa Hancur, Kadesnya Pakai Pajero
-
Protes Sampah Impor, Mapala Banten Kibarkan Merah Putih Raksasa di TPA Bangkonol
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Bukan Cuma Lebak, Ini 7 Daerah dengan Kawasan Kumuh Terluas di Banten!
-
Mengurai Benang Kusut Kawasan Kumuh Banten Selatan, Lebak Jadi Fokus Utama Andra Soni dan Dimyati
-
BRI Group Raih 3 Penghargaan Prestisius dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Investasi di Banten Peringkat 5 Nasional, Tembus Rp60,7 Triliun, Serap 110 Ribu Tenaga Kerja
-
QLola by BRI Dorong Transformasi Digital Korporasi dan Universal Banking