Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 21 Desember 2020 | 20:40 WIB
Kondisi banjir di Desa Pagelaran yang membuat akses jalan ke Kecamatan Patia, Kabupaten Padeglang, terputus pada, Senin (21/12/2020). [Suara.com/Saepulloh]

Uang yang di dapat sebagai pengangkut motor diakuinya tidak begitu besar, hanya cukup untuk membeli rokok. Sebab biaya angkutnya tidak ditentukan.

"Ada saja sedikit mah," jawab Amin sambil tersenyum saat ditanya penghasilan sebagai pengangkut motor.

Langganan Banjir

Banjir yang memutus akses jalan ke Kecamatan Patia, tidak hanya terjadi di desa Pagelaran. Tetapi juga terjadi di Desa Ciawi, Kecamatan Patia.

Baca Juga: Bantu Korban Banjir, Evi Masamba Relakan Mobil Hadiah dari Suami

Menurutnya, daerah ini menjadi langganan banjir tiap tahun.

"Sudah sering kalau banjir mah tiap tahun,"ujar Amin.

Camat Patia, Cecep Rohman membenarkan akses jalan ke wilayah yang dipimpinnya putus setelah diterjang banjir.

Bahkan dirinya harus naik perahu saat hendak memantau kondisi banjir di beberapa di Kecamatan Patia.

"Ya benar (terputus) saya juga naik perahu ke sini. Mobil saya taruh di Pagelaran," ungkap Cecep dihubungi melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Banjir Makassar Makin Parah, Ketinggian Air Sampai 3 Meter

Cecep menyebutkan, ada delapan desa di Kecamatan Patia yang terendam banjir. Diantaranya Desa Surianeun, Patia, Rahayu, Ciawi, Idaman, Cimoyan, Babakan Keusik dan Pasir Gadung.

Menurutnya korban banjir saat ini masih bertahan di rumahnya masing-masing.

"Masih bertahan di rumah masing-masing," katanya.

Kondisi banjir di Desa Pagelaran yang membuat akses jalan ke Kecamatan Patia, Kabupaten Padeglang, terputus pada, Senin (21/12/2020). [Suara.com/Saepulloh]

Rumah Terendam Banjir

Namun terkait total rumah yang terendam banjir Pandeglang, Cecep mengaku masih melakukan pendataan.

Namun jika melihat bencana banjir minggu lalu, rumah yang terendam banjir mencapai 1.200 rumah lebih sebab lokasi hampir sama.

Load More