Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 20 Desember 2020 | 10:32 WIB
Sebagai ilustrasi: Simulasi penanganan pasien virus corona di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto. (Foto: Antara)

SuaraBanten.id - Pasien Covid-19 dengan gejala kritis yang di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten saat ini tidak akan dirawat di rumah sakit (RS) rujukan setempat. Penyebabnya, ruangan Intensive Care Unit atau ICU yang merupakan tempat perawatan pasien kritis di sana sudah penuh.

Diketahui, ada tiga RS rujukan di Kabupaten Tangerang, yakni RSUD Kabupaten Tangerang, RSUD Balaraja dan RS Siloam Kelapa Dua. Dari tiga rumah sakit itu, tempat tidur di ruang ICU sudah penuh dengan pasien Covid-19.

Kondisi pelik itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Muchlis.

Menurut Muchlis, tiga RS rujukan wilayah Kabupaten Tangerang memiliki 33 tempat tidur untuk ICU isolasi pasien Covid-19. Namun semuanya sudah full.

Baca Juga: Polres Tangerang Amankan Massa Aksi 1812, 2 Reaktif Corona, 1 Bawa Celurit

"Untuk ICU isolasi pasien Covid-19 sudah full. Ada 33 tempat tidur di tiga RSUD rujukan Kabupaten Tangerang telah penuh," ujarnya dihubungi Suara.com, Sabtu (19/12/2020) malam.

Dengan kondisi itu, ia menjelaskan, kebutuhan ruangan ICU untuk pasien Covid-19 cukup banyak. Kemungkinan setiap hari permintaan pasien yang harus dirawat di ICU selalu ada.

"Kebutuhan untuk ICU Covid-19 banyak dan selalu ada. Tapi kita enggak punya data pastinya (antrean pasien). Namun kita penuh dikirim (rujuk) ke RS di wilayah Banten," katanya.

"RS di Jakarta juga sudah penuh. Jadinya (rujuk) di wilayah Banten itu upaya yang dilakukan," sambungnya.

Muchlis mengakui kondisi tersebut sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Hal itu karena seiring angka kasus Covid-19 kian meningkat.

Baca Juga: Numpang Mobil Hendak Ikut Aksi 1812, 14 remaja Asal Tangerang diamankan

Bahkan bukan hanya ruang ICU yang telah terisi penuh, ruangan non ICU sudah mencapai 80 persen diisi oleh pasien Covid-19.

"Ruangan non ICU ada 489 tempat tidur. Yang terisi saat ini sekitar 80 persen. Artinya itu juga sudah 300-an pasien," sebutnya.

Selain RS rujukan, rumah singgah khusus pasien Covid-19 dengan orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin, Kecamatan Curug, juga telah melebihi kapasitas.

"Hotel Yasmin jumlah 180 kamarnya. Sementara pasiennya saat ini ada 207 orang. (Jadi) satu kamar dihuni ada terdapat dua pasien," katanya lagi.

"Yang satu kamar dua orang itu adalah klaster keluarga, bapak sama anaknya, suami dengan istrinya. Tapi yang jelas, saat ini antreannya di Yasmin sekitar 58 orang (pasien Covid-19 OTG) mau masuk," lanjutnya.

Melihat kondisi itu, Muchlis mengklaim, jumlah pasien Covid-19 dengan kondisi OTG dan memiliki gejala sama rata. Artinya tidak ada yang mendominasi. Di mana jumlah kasus mencapai empat ribuan.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat benar-bear disiplin dan meningkatkan kesadaran dalam menjaga protokol kesehatan (Prokes). Namun sayangnya, kondisi itu justru berlawanan sehingga masih terdapat kasus positif yang baru.

Muchlis berharap, natal dan tahun baru 2021 masyarakat tidak euforia. Sadar pandemi Covid-19 belum selesai, seyogyanya bisa menahan diri.

"Harapannya itu di bulan Januari 2021 kasus Covid-19 tidak meledak," imbuh dia.

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

Load More