Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Yosea Arga Pramudita
Rabu, 16 Desember 2020 | 13:46 WIB
Haikal Hassan saat bagi-bagi paket sembako.

SuaraBanten.id - Haikal Hassan dilaporkan ke pihak kepolisan usai dianggap mengucap ujaran kebencian terkait mimpi bertemu Rasulullah SAW. 

Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab (HRS) Center dilaporkan oleh Sekjen Forum Pejuang Islam (FPI) Husin Shahab ke Polda Metro Jaya.

Laporan dengan nomor bukti laporan polisi TBL/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanggal 14 Desember itu menjelaskan bahwa pelapor adalah Husein sendiri dan terlapor Haikal Hassan serta pemilik akun @wattisoemarsono.

"Iya betul, saya yang melaporkan," kata pelapor Haikal Hassan, Husein Shihab kepada wartawan, Rabu (16/12/2020).

Baca Juga: Pembela FPI yang Ancam Penggal Polisi Ditangkap dan 4 Berita SuaraJogja

Laporan itu diduga buntut cerita Haikal yang menyinggung perihal Rasulullah saat pemakaman laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas seusai baku tembak dengan polisi.

Tak lama setelahnya, cerita itu viral lantaran diunggah ke media sosial Twitter dan sebarkan oleh akun @wattisoemarsono.

"Ya itu ceramah Haikal Hasan yang terjadi saat pemakaman lima orang yang diduga melakukan baku tembak dengan aparat Kepolisian di Km 50 yang kemudian viral disebarkan oleh pemilik akun Twitter @wattisoemarsono," sambungnya.

Menurutnya, akan sangat berbahaya jika cerita tersebut dikonsumsi oleh masyarakat luas. Dia menyebut, cerita dari Haikal bisa menggiring opini masyarakat.

"Bagi saya ceramah Haikal Hassan itu berbahaya jika dikonsumsi masyarakat awam soal mimpi Rasulullah karena dalam ceramah HH (Haikal Hassan) menurut saya cenderung menggiring opini bahwa melawan negara itu bisa mati syahid dan dengan membawa nama Rasulullah," jelas dia.

Baca Juga: Ngaku Melihat Nabi Muhammad, Ustaz Haikal Hassan Dilaporkan Polisi

Pasal yang dilaporkan yakni Pasal 28 ayat 2 UU RI nomor 19 tahub 2016 tentang ITE dan atau Pasal 156 huruf A KUHP dan atau Pasal 14-15 UU nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana. Pasal tersebut berkaitan dengan tindak pidana menyebarkan berita bohong menyebabkan keonaran dan rasa kebencian

Load More