Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 09 Desember 2020 | 20:25 WIB
Tangkap layar video rekaman suara Rizieq soal penembakan enam laskar FPI. (Youtube Hendri Official)

“Kami tidak pernah takut menghadapi ancaman. Mereka laskar luar biasa yang setia. Kami sudah membentuk tim untuk 6 Syuhada kita. Akan lakukan siaran pers nasiaonal kami akan menempuh jalur hukum. Kami tak akan biarkan mereka tidur tenang,” lanjut dia.

“Saya minta seluruh raykat Indonesia. Kita tempuh prosedur hukum yang jelas. Siapa otaknya semua akan terbuka.”

Habib Rizieq pun mengatakan tidak tahu jika rombongannya dibuntuti. Saat itu Habib Rizieq bersama keluarganya berangkat malam hari untuk melangsungkan kegiatan mengaji keluarga inti.

“Saat itu kami tidak pernah tahu kalau yang lakukan ini pihak kepolisian. Karena itu si siaran pers yang kami keluarkan, kami menyebut ‘orang tidak dikenal’. Kami tidak akan menuduh tanpa saksi kami benar-benar tidak tahu,” katanya.

Baca Juga: Selain Komnas HAM, FPI Minta Komnas Perempuan dan KPAI Turun Tangan

Mobil polisi yang ditembaki laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari. [dokumentasi]

Rombongan Habib Rizieq ada 4 mobil. Terdiri dari anak, mantu, saudara dan cucu. Sementara ada 3 bayi yang ikut.

“Saya ada 4 mobil isinya keluarga, anak, mantu, saudara, cucu kami semua ikut. Ada 3 masih bayi masih minum ASI bahkan ada balita di bawah 4 tahun, 3 tahun,” beber Habib Rizieq.

Lalu, tiba-tiba rombongannya dipepet dan diganggu oleh beberapa mobil yang mengikutinya.

“Kalau yang melakukan pengejaran, memepet, mengganggu adalah dari pihak kepolisian (setelah kami tahu belakangan). Saat kejadian kami sama sekali kami tidak pernah menduga atau mengira apalagi menuduh siapa orang-orang itu. Yang kami tahu mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami,” katanya.

Tidak cuma satu mobil, HRS mengatakan ada beberapa mobil yang menguntitnya.

Baca Juga: Ada Wanita dan Balita Saat Penembakan, FPI Minta Komnas Perempuan Turun

“Banyak sekali (mobil) mereka saling silih berganti berupaya untuk maju ke depan untuk bisa sampai ke mobil habib-habib kami yang persis ada di belakang saya. Bahkan untuk mencapai mobil saya yang persis ada di depan,” lanjutnya.

Load More