Warga lain, Een (56) menyebutkan penyebab banjir diakibatkan Sungai Cipaeh mengalami kedangkalan dan juga dipenuhi sampah.
Sehingga jika hujan datang sungai itu tidak bisa menampung air. Akibatnya tumpah dan merambah ke perkampungan.
"Pokoknya kalinya sudah mau rata (dengan tanah, aliran air) kecil dan penuh sampah. Jadi kalau ada air sedikit aja masuk ke kampung," kata Een di tempat yang sama.
Sebelum sungai itu mengalami pendangkalan, banjir jarang terjadi karena lebar sungai itu mampu menampung air.
Berbeda dengan sekarang yang cepat banjir jika hujan terus-menerus.
Untuk itu, kata Een, harus ada pengerukan supaya saat diguyur hujan, Sungai Cipaeh dapat menampung debit air.
"Jadi harus ada pengerukan. Tadinya sungai gede sekarang mah kecil makanya banjir terus. Kalau hujan gede banjir lagi. Kalau dulu pas gede sungai ya gak tiap tahun," ujarnya.
Kendati tahun ini dilanda banjir, namun kata Een tidak sebegitu parah yang pernah terjadi pada tahun 2000 lalu.
Een menyebutkan, tahun itu ketinggian air banjir hampir mencapai dua meter.
Baca Juga: Banjir Bandang di Kabupaten Lebak, 1 Orang Hilang dan 1 Tewas
"Kalau dulu hampir sepintu tinggal sejengkal lagi. Makanya banjir yang seperti sekarang juga kita ketakutan," tandasnya.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
Diguyur Hujan Deras, Wilayah Jaksel Dikepung Banjir
-
Jakarta Dikepung Banjir, Transjakarta Rombak Puluhan Rute! Cek Jalur Alternatif Anda
-
Ketika Banjir Lebih Menakutkan di 'Kampung Zombie' Cililitan
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
-
BRI Tegaskan Kapasitas Pembiayaan Besar dengan Fasilitasi Rp5,2 Triliun bagi SSMS dan Industri Sawit
-
Menko AHY Resmikan Kapal Ro-Ro di KBS, Layani Penyebrangan Cilegon-Lampung
-
Kendalikan KLB Campak, Cakupan ORI Kota Cilegon Lampaui Target Nasional
-
ASRA 2025 Anugerahkan Tiga Penghargaan untuk Laporan Keberlanjutan BRI