Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 07 Desember 2020 | 18:00 WIB
Kondisi banjir di Kampung Kalang Anyar, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Senin (7/12/2020). [Suara.com/Saepulloh]

Warga lain, Een (56) menyebutkan penyebab banjir diakibatkan Sungai Cipaeh mengalami kedangkalan dan juga dipenuhi sampah.

Sehingga jika hujan datang sungai itu tidak bisa menampung air. Akibatnya tumpah dan merambah ke perkampungan.

"Pokoknya kalinya sudah mau rata (dengan tanah, aliran air) kecil dan penuh sampah. Jadi kalau ada air sedikit aja masuk ke kampung," kata Een di tempat yang sama.

Sebelum sungai itu mengalami pendangkalan, banjir jarang terjadi karena lebar sungai itu mampu menampung air.

Baca Juga: Banjir Bandang di Kabupaten Lebak, 1 Orang Hilang dan 1 Tewas

Berbeda dengan sekarang yang cepat banjir jika hujan terus-menerus.

Kondisi banjir di Kampung Kalang Anyar, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Senin (7/12/2020). [Suara.com/Saepulloh]

Untuk itu, kata Een, harus ada pengerukan supaya saat diguyur hujan, Sungai Cipaeh dapat menampung debit air.

"Jadi harus ada pengerukan. Tadinya sungai gede sekarang mah kecil makanya banjir terus. Kalau hujan gede banjir lagi. Kalau dulu pas gede sungai ya gak tiap tahun," ujarnya.

Kendati tahun ini dilanda banjir, namun kata Een tidak sebegitu parah yang pernah terjadi pada tahun 2000 lalu.

Een menyebutkan, tahun itu ketinggian air banjir hampir mencapai dua meter.

Baca Juga: Luapan Air Cipae Capai 3 Meter, Akses Panimbang-Munjul Pandeglang Terputus

"Kalau dulu hampir sepintu tinggal sejengkal lagi. Makanya banjir yang seperti sekarang juga kita ketakutan," tandasnya.

Kontributor : Saepulloh

Load More