Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Senin, 30 November 2020 | 09:16 WIB
Ilustrasi sawah yang tengah dipupuk [Antara].

SuaraBanten.id - Para petani di Kabupaten Lebak mengalami kesulitan mendapatkan pupuk subsidi meski musim tanam di akhir 2020 telah tiba. Kondisi ini ibaratnya membuat mereka menjerit, karena belum dapat mengolah tanah tempat bercocok tanam.

Dikutip dari BantenHits.com, mitra SuaraBanten.id, kondisi ini dialami para petani di Desa Bolang, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Mereka terancam merugi jika pupuk bersubsidi tidak tersedia.

"Pupuk subsidi jenis urea berkurang, petani seakan malah dipaksa membeli pupuk organik," ujar Yaya (45), salah satu petani.

"Kalau kami tidak membeli organik tidak bisa mendapatkan urea, dan poska. Itupun untuk urea hanya bisa mendapatkan 10 kg. Jika menggunakan pupuk organik satu karung, sementara kami membayarnya lebih mahal," kanjutnya.

Baca Juga: Petani Minta Cukai Rokok 2021 Tak Naik

Senada dipaparkan Eman (50), petani lainnya. Menurutnya, saat ini sudah memasuki musim tanam namun ketersediaan pupuk bersubsidi masih langka.

"Saya sudah puluhan tahun menjadi petani tetapi tidak pernah sulit mendapatkan pupuk bersubsidi seperti saat ini. Kami mohon kepada pemerintah pusat dan daerah agar pupuk bersubsidi dinormalkan kembali," ujarnya.

Hingga berita ini ditayangkan, BantenHits.com masih mengupayakan konfirmasi pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak.

Load More