Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 23 November 2020 | 00:18 WIB
Tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yakni nomor urut satu Muhammad - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, nomor urut dua Siti Nur Azizah - Ruhamaben dan nomor urut tiga Benyamin Davnie - Pilar Saga Ikhsan mengikuti debat publik di Jakarta, Minggu (22/11/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]

SuaraBanten.id - Debat perdana para pasangan yang mengikuti Pilkada Tangsel 2020 yang berlangsung, Minggu (22/11/2020), telah selesai.

Dalam debat yang berdurasi satu jam itu tiga paslon saling serang pertanyaan soal visi misi dan program.

Di sela-sela tekanan beradu cepat dengan durasi waktu, ada pertanyaan menggelitik yang membuat tiga paslon tarik napas dan ceria.

Pertanyaan itu datang dari Calon Wali Kota nomor urut 1 Muhamad.

Baca Juga: Azizah Singgung RSUD Tangsel Turun Kelas, Benyamin: Sudah Kami Perbaiki

Dia menanyakan soal program Kelor milik Cawalkot nomor urut 2 Siti Nur Azizah.

Muhamad menanyakan terkait apakah nantinya ikon Tangsel berupa bunga anggrek akan diganti menjadi daun kelor.

"Apakah ke depan kelor ini akan menggeser anggrek yang sudah jadi ikon Tangsel, atau gimana?" tanya Muhamad ke Azizah.

Pertanyaan tersebut, langsung direspons oleh Azizah.

Putri Wapres Ma'ruf Amin itu menyebut, program Kelor yang dia usung tidak akan menggeser ikon anggrek. Justru, kelor akan menyuburkan anggrek.

Baca Juga: Tekan Pengangguran, Ben-Pilar Bangun Balai Latihan Kerja di Tiap Kecamatan

"Kelor itu daunnya kecil. Saya yakin, itu akan menumbuh suburkan anggrek. Sehingga dia bisa tumbuh bersama-sama," jawab Azizah.

Menurutnya, kelor merupakan ikon gerakan untuk merespons situasi Covid-19. Tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tapi juga kesehatan.

"Kelor ini tanaman rakyat yang ternyata direkomendasi oleh WHO. Kelor bisa mengatasi pandemi Covid-19, kelor punya nilai, bisa meningkatkan gizi keluarga dan meningkatkan imun tubuh. Sehingga bisa menangani Covid-19," paparnya.

"Kelor ini juga, bisa memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Sehingga tak hanya sehat tubuh, tapi juga sehat kantong. Sehingga bisa membeli anggrek sebanyak-banyaknya," pungkas Azizah.

Dia optimistis, bahwa kelor bisa menjadi embrio kluster ekonomi rakyat.

"Kelor bisa jadi produk daya ungkit yang bisa memperpanjang kluster ekonomi domestik masyarakat," ungkapnya meyakinkan.

Jawaban Azizah, ternyata tak membuat puas Muhamad.

Mantan Sekretaris Daerah Tangsel itu kemudian menanyakan soal bagaimana langkah pengembangbiakkan dan budidaya kelor tersebut.

"Bagaimana dengan APBD, bagaimana dengan lahan kita pertanian kita yang sudah sempit?" tanya Muhamad.

Azizah kemudian menjawab bahwa program kelor itu tak perlu APBD.

"Untuk mengembangkan kelor ini tak perlu APBD, karena ini sejalan dengan tagline kami Permata. Bisa ditanam di mana saja, mereka yang punya tanah atau pun tidak, itu bisa," tegas Azizah.

Para paslon Pilkada Tangsel 2020 akan kembali melakukan debat terbuka putaran kedua Kamis (3/12/2020) mendatang dan disiarkan di Metro TV pukul 20.00 WIB.

Pilkada Tangsel 2020 bakal dilaksanakan pada 9 Desember mendatang. Untuk pelaksanaan pemungutan suaranya diklaim akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More