Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 04 November 2020 | 17:23 WIB
Salah satu sudut Klinik Sejahtera, yang melayani penguguran kandungan di Pandeglang, Selasa (3/11/2020) [Dok. Polda Banten]

SuaraBanten.id - Klinik sejahtera yang menjadi tempat praktik aborsi milik seorang bidan berinisial NN (53) di Kampung Cipacing, Desa Ciputri, Kecamatan Kaduhejo, Pandeglang diketahui tidak berplang. Meski begitu, warga setempat mengenal NN sebagai bidan.

Pantauan Bantenhits (jaringan suara.com) klinik milik NN menjadi satu dengan rumah megahnya. Pasca NN ditangkap oleh Ditreskrimsus Polda Banten beberapa hari lalu, gerbang tempat tersebut tampak tertutup rapat.

Ketua RT setempat, Ilyas mengaku tak menyangka NN membuka praktik haram di rumahnya. Pasalnya, tidak ada satupun warga yang menyadari ada praktik aborsi yang dilakukan bersama perawat ER (38).

“Kurang mengetahui masalah aborsi tapi kalau praktek kebidanannya sudah lama sudah dari dulu misalnya ada kecelakaan suka di bawa ke situ,” kata Ilyas, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Klinik Aborsi di Pandeglang: Janin di Bawah 3 Bulan Dibuang ke Wastafel

Ia juga membenarkan perihal praktik yang dilakukan NN tidak diberi tanda alias plang. Meski demikian, warga sudah tahu keberadaan klinik tersebut dan biasa berobat di lokasi itu.

Bahkan, istri Ilyas juga berobat di klinik milik NN saat hendak melahirkan.

“Iya (Tidak ada plang) jadi kalau masalah plang memang setahu saya itu tidak ada dari dulu. Tapi dia itu secara pengobatannya buka, seperti klinik,” jelasnya.

Ilyas menuturkan, NN merupakan warga pindahan dari wilayah Garut, Jawa Barat sekitar tahun 2000 NN.

Selama tinggal di lokasi itu, NN yang merupakan seorang janda dikenal jarang berbaur dengan masyarakat. NN juga tak pernah mengikuti pengajian rutin yang digelar oleh kaum ibu-ibu.

Baca Juga: Penggerebekan Klinik Aborsi Pandeglang, Polisi Temukan Gumpalan Daging

“Jarang berbaur dengan masyarakat, orangnya terutup,” pungkasnya.

Load More