SuaraBanten.id - Jumlah jenazah yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan terus mengalami peningkatan.
Hingga hari ini, hampir 300 jenazah pasien Covid-19 sudah dimakamkan di TPU tersebut. atau tepatnya 291 jenazah.
Fakta ini diungkapkan oleh Kepala Pengelola TPU Jombang Tabroni. Rata-rata jumlah jenazah, ia paprkan, mengalami peningkatan pada bulan September 2020 kemarin.
"Sampai 2 November ini tercatat 291 jenazah yang sudah di makamkan. Peningkatan paling banyak terjadi di September sebanyak 50 jenazah," kata Tabroni ditemui di TPU Jombang, Senin (2/11/2020).
Tabroni menjelaskan, usai pemakaman jenazah Covid-19 meningkat di bulan September. Namun kemudian kembali pada Oktober dengan jumlah sekira 30 jenazah.
"Akhir Oktober kemarin sempat menurun, tapi awal November ini mulai meningkat lagi. Sehari ada tiga jenazah yang di makamkan, sampai sekarang udah ada enam jenazah," terang Tabroni.
Jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jombang berasal dari beragam kalangan, mulai dari polisi, jaksa, penggiat pramuka hingga yang mengaku dari kerabat Jusuf Kalla (JK).
Terbaru, almarhum Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Dadang Sofyan juga dimakamkan di TPU itu, pada Minggu (1/11/2020).
"Ada anggota polisi, ada jaksa Fedrick Adhar, dari kepolisian, pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang, kepala dinas, hingga kerabat JK. Ada si, saya dengar yang ngakunya kerabat JK. Tapi entah benar atau tidak belum dapat dipastikan," papar Tabroni.
Baca Juga: Ingat! Angka Kesembuhan Covid-19 Bukan Lagi Indikator Sukses Tangani Corona
Pantauan suara.com, di salah satu makam terdapat bendera Pramuka yang berkibar. Tabroni menyebut, bendera itu dipasang oleh salah seorang anggota Pramuka untuk menghormati salah satu mendiang penggiat Pramuka.
"Ada makam yang dipasangi bendera Pramuka itu dari seseorang yang udah izin juga. Ini pengurus Pramuka saya izin menaruh bendera pramuka sementara di situ, jadi saya izinkan. sebagai penghormatan katanya," pungkas Tabroni.
Di TPU tersebut, ada 12 orang penggali kubur yang terbagi dua tim. Dalam sehari, mereka menyiapkan hingga lima liang lahat untuk memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Zona Merah Covid-19, Aktivitas Kerumunan di Pontianak Dibatasi
-
Kabar Baik dari Riau, Angka Positif Covid-19 Turun Drastis
-
Ingat! Angka Kesembuhan Covid-19 Bukan Lagi Indikator Sukses Tangani Corona
-
Jadi Zona Merah, Pergerakan Masyarakat Kecamatan Banguntapan Dibatasi
-
Kemenkes: Laporan Tertunda Jadi Penyebab Kasus Covid-19 Indonesia Turun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Bos Pabrik Pil PCC Divonis Mati, Istri dan Anak Dihukum Puluhan Tahun
-
Ketukan Palu Hakim Vonis Mati Terdakwa Mutilasi Serang, Keluarga Korban Puas
-
Panduan Lengkap Harga Produk Hirostar, Pilihan Raket Terbaik Untukmu
-
3 Fakta Miris Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' Demi Cabuli Anak Tiri
-
Miris! Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' untuk Cabuli Anak Tiri Melalui Aplikasi Online