SuaraBanten.id - Malang benar nasib yang dialami Ade Setiawan, seorang pengamen jalanan di Kota Tangerang. Pria 29 tahun ini diduga telah menjadi korban intimidasi petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang saat tengah melakukan penertiban anak jalanan (Anjal) beberapa waktu lalu.
Diakui Ade, dirinya sempat mendapat kekerasan fisik saat terjaring razia Satpol PP Kota Tangerang, Kamis (22/10/2020) lalu. Dia ditampar pada bagian pipi kanannya.
"Saya digampar bang. Saya langsung nanya, emang saya mencuri sampai harus digampar, tapi mereka banyakan dan saya (langsung) dinaikan ke mobil. Sementara gitar saya ditaruh di bagian depan mobil," ujarnya, Jumat, (30/10/2020).
Ade bercerita, kala itu dirinya tengah mengamen di sekitaran Lampu Merah Tugu Adipura, Jalan Veteran. Saat itu, petugas Satpol PP yang didampingi petugas TNI dan Polri melakukan operasi rutin. Melihat hal ini beberapa anak jalanan dan pengamen mencoba melarikan diri dari kejaran petugas.
Baca Juga: Megawati Cium Bau Asap saat Detik-Detik Pabrik Biskuit Tangerang Terbakar
"Ya mau gimana lagi bang. Kalau ketangkep saya gak bisa nyari uang buat makan," ungkap dia saat dijumpai Jumat (30/10/2020).
Ade mengaku terpeleset saat kabur hingga terjatuh dan tertangkap. Namun begitu, saat penangkapan ia menerima perlakuan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh oknum petugas Satpol PP Kota Tangerang. Tidak hanya itu, saat berada di dalam kendaraan ia juga mendapatkan intimidasi secara verbal.
"Tapi beruntung ada pak TNI yang kemudian menyuruh saya untuk turun dari mobil. Tapi gitar saya tetap dibawa," kata Ade.
Nasibnya makin nestapa saat mendapati gitarnya sudah tak ada ketika ia minta. Padahal, sesuai perjanjian gitar akan dikembalikan 3 hari setelah disita. Namun, sampai saat ini gitarnya belum dikembalikan. Dia menduga Satpol PP telah menghilangkan barang bukti tersebut.
"Saya ngamen cuma buat nenek bang. Orang tua saya sudah tidak ada, tapi sekarang saya bingung gitar saya tidak ada di markas Satpol PP dan mereka juga tidak tahu ada dimana," bebernya.
Baca Juga: Duh! 26 Anak Punk Terjaring Razia Satpol PP di Aceh
Ade mengaku pasrah meratapi nasibnya, dia tak dendam dengan perlakuan petugas Satpol PP tersebut. Kendati, dia berharap gitarnya bisa kembali.
"Saya mau gitar balik lagi, itu boleh dikasih orang buat saya nyari makan," ujarnya.
Rekan Ade, Davit menjelaskan, mulanya gitar yang disita ada 3. 2 gitar berjenis ukulele telah dikembalikan. Sementara, gitar berukuran besar dengan merk Yamaha tidak ada.
"Kita samperin ke Satpol PP. Kita sempat debat dengan mereka, akhirnya 2 gitar ukulele. Tapi gitar yang Yamaha yang mahal enggak ada," ungkapnya.
Suara.com mencoba mengkonfirmasi ihwal persoalan ini kepada Satpol PP Kota Tangerang. Kepala Bidang Ketertiban Umum (Trantibum) pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Gapito De Arajuno mengaku jajarannya memang benar telah melakukan razia dikawasan tersebut.
Namun, Gapito tak mengakui kalau jajarannya telah menyita gitar Ade.
"Saya sudah tanya anggota enggak ada yang menyita gitar itu. Makannya kita cari di ruangan enggak ada. Anggota alap-alap (sebutan untuk petugas Trantibum) yang nyita taro diruangan yang kemarin kita cek bareng-bareng, " kata Gapito.
Namun, saat diminta untuk mempertemukan antara Anjal dengan petugas Satpol PP yang merazia Gapito enggan berkomentar. Padahal, bermaksud agar persoalan ini selesai.
Kontributor : Irfan Maulana
Berita Terkait
-
Dongkol Anak Buah Bubarkan Demonstran Tolak UU TNI di DPR, Pramono Habis-habisan Marahi Satpol PP
-
Satpol PP Beberkan Alasan Bubarkan Aksi Tolak UU TNI di Depan Gedung DPR
-
Berkas Pagar Laut Tangerang Dikembalikan, Ini Alasan Bareskrim Tak Masukan Pasal Tipikor
-
Skandal Pemalsuan Sertifikat di Desa Kohod Mengarah ke Korupsi, Kejagung Desak Ini ke Bareskrim
-
CEK FAKTA: Pagar Laut dari Bambu Diganti Beton
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda
-
Curhat Warga Serang Pemilik Corolla DX 1980 Bayar Pajak Rp982 Ribu, Padahal Nunggak 9 Tahun
-
Dari Korea, Amerika, ke Nigeria: Kisah Sukses Parfum dari Sidoarjo Didukung BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Tolong Bupati Lebak! Ada Warga Tinggal di Gubuk Reot yang Nyaris Roboh