Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 11:52 WIB
Wakil Majelis Perimbangan DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, M Nawa Said memberikan klarifikasi terkait heboh penggerebekan Plt Ketua DPRD Lebak diduga mesum di rumah janda. (Suara.com/Sofyan Hadi)

Diungkapkannya, jika saat itu terdapat sejumlah kejanggalan yang terjadi dirumah B ketika UM berkunjung. Sehingga, diduga ada unsur politis dan upaya-upaya yang dilakukan untuk membunuh karakter UM.

"Jadi saat itu, UM numpang ke kamar mandi untuk buang air. Dan sama si B diarahkan ke kamar mandi yang ada di dalam kamar B. Saat UM masuk, belum dua menit ada yang menggedor. Saat UM keluar tiba-tiba ada AB yang merupakan adik dari mantan suami B mencoba memukul UM. Sempet ditangkis, lalu AB meraih leher UM yang mengakibatkan copot dua kancing baju UM," terangnya.

Sontak hal itulah yang memancing warga sekitar untuk mendatangi rumah B. Bahkan dipaparkan Cak, jika AB justru malah meminta UM untuk menikahi B.

"Setelah terjadi keributan itu, AB meminta UM menikahi B. Karena merasa tidak bersalah, UM tidak mau. Lalu UM pergi meninggalkan tempat itu. Sempat kembali karena HP milik UM tertinggal, tapi langsung pergi lagi," katanya.

Baca Juga: Perjalanan Politik Plt Ketua DPRD Lebak yang Digerebek Bersama Janda

Lebih lanjut, lantaran UM enggan menikahi B, jika AB tetap bersikukuh agar UM menikahi B. Bahkan UM diancam akan didatangi ke gedung DPRD bersama warga serta dilaporkan ke BKD dan publik.

"Karena untuk menjaga nama baik partai dan lembaga DPRD serta menghindari terjadinya kehebohan publik, maka UM datang dan menikahi B pada hari Minggu (4/10/2020) dini hari sesuai tuntutan dari pihak mantan suami B," paparnya.

Padahal, kata Cak, jika berdasarkan investigasi pihaknya, tidak terbukti jika saudara UM telah berbuat mesum dan digerebek seperti informasi yang kini beredar berdasarkan bukti-bukti yang didapat.

Atas peristiwa tersebut, DPD Demokrat Banten pun merekomendasikan kepada UM untuk segera melaporkan ke pihak yang berwajib atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik yang dialamatkan kepadanya.

Bahkan, Cak menuding, jika ada oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan situasi dengan menyebarluaskan video yang beredar dengan membuat narasi-narasi yang jauh dari fakta yang terjadi.

Baca Juga: MRT Cuma Layani Rute Lebak Bulus - Blok M Sampai Jakarta Benar-benar Aman

"Ada indikasi beberapa politisi baik internal Demokrat maupun eksternal Demokrat dibalik penyebaran berita-berita tersebut. Dan kita meminta kepada UM untuk mensomasi beberapa media yang memberitakan terkait masalah ini, dan bila ditemukan ada unsur pelanggaran UU ITE, kita rekomendasikan melapor ke Bareskrim Mabes Polri langsung," tegasnya.

Load More