SuaraBanten.id - Warga Pandeglang, Banten makan beras tak layak, bau obat dan berkutu. Beras itu bantuan dari pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
Beras itu disalurkan Perum Bulog Subdivre Lebak – Pandeglang kemarin.
Pasalnya, Bansos beras yang diterima sebanyak 15 kilogram per-KMP PKH, dengan kualitas medium itu mengeluarkan bau obat dan berkutu.
Keluhan itu disampaikan oleh Mariah penerima PKH di Desa Mendung, Kecamatan Cibaliung, Pandeglang.
"Bau obat, meski sudah dimasak juga bau obat. Terus dimasaknya pera, enggak ada rasanya juga," katanya, Senin (5/10/2020).
Meski demikian, Mariah mengaku, tetap memasak bantuan beras Covid-19 itu. Hal itu karena tidak ada pilihan beras yang lebih bagus untuk dimakan nanti.
"Kalau ada pilihan mah enggak dimasak, ini mah enggak ada pilihan jadi dimasak aja, dicuci sampai berkali-kali," jelasnya.
Mariah berharap, pemerintah dapat memberikan beras medium dengan kualitas baik. Supaya masyarakat penerima merasa terbantu.
"Ini mah dasar masyarakat kecil, di kasih beras yang seperti itu, nambah penyakit aja. Mudah-mudahan pemerintah memberikan beras yang bagus," tutupnya.
Baca Juga: Terjerat Tali Bubu Penangkap Rajungan, Nelayan di Pandeglang Tenggelam
Kasi Pelayanan Desa Mendung, Edi Santoso menjelaskan, Bansos beras ini nantinya akan diterima oleh KPM sampai Oktober, sebanyak 45 Kilogram. Saat ini, sudah dua kali pendistribusian.
“Begitu beras datang langsung diserahkan ke KPM PKH, jadi kami enggak mengecek lagi kualitas berasnya. Pas dibuka oleh KPM ternyata bau. Tapi kalau plastik mah enggak ada,” ucap Edi.
Edi berharap, Bulog Subdivre Lebak – Pandeglang dapat meningkatkan kualitas beras. Jangan sampai beras yang diterima oleh KPM PKH mengeluarkan bau obat dan berkutu.
"Kami sangat menyayangkan pendistribusian beras bantuan covid-19 untuk KPM PKH selama tiga bulan dari Agustus-Oktober ini tidak sesuai yang diharapkan oleh masyarakat," tandasnya.
Sementara Kepala Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Meita Novariani mengaku, beras yang disalurkan kepada KPM PKH di Pandeglang merupakan beras yang baru digiling oleh Bulog dari petani di Pandeglang.
"Itu beras baru, hasil giling gabah dari petani. Nanti kami croscek kesana, untuk mengetahui lebih jelas bau apa," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tolak Kerja Sama TPA Bangkonol, Warga Buang Sampah di Kantor Bupati Pandeglang
-
Bansos Dikurangi? Pemerintah Fokus Pemberdayaan, Siap-siap Dievaluasi Setiap 5 Tahun!
-
Ruang Kelas Disekat, Atap Bocor: Begini Kondisi Memilukan SDN Karaton 5 Pandeglang
-
Atap Bocor dan Kelas Disekat: Potret Pendidikan Memilukan di SDN Karaton 5 Pandeglang
-
Potret Pilu SDN Karaton 5 Pandeglang, Bangunan Rusak Hingga Nyaris Tanpa Murid Baru
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Bukan Cuma Lebak, Ini 7 Daerah dengan Kawasan Kumuh Terluas di Banten!
-
Mengurai Benang Kusut Kawasan Kumuh Banten Selatan, Lebak Jadi Fokus Utama Andra Soni dan Dimyati
-
BRI Group Raih 3 Penghargaan Prestisius dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Investasi di Banten Peringkat 5 Nasional, Tembus Rp60,7 Triliun, Serap 110 Ribu Tenaga Kerja
-
QLola by BRI Dorong Transformasi Digital Korporasi dan Universal Banking