Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 06 Oktober 2020 | 13:06 WIB
Beras bantuan dari Jokowi yang berkutu. (Suara.com/Amin)

SuaraBanten.id - Warga Pandeglang, Banten makan beras tak layak, bau obat dan berkutu. Beras itu bantuan dari pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH).

Beras itu disalurkan Perum Bulog Subdivre Lebak – Pandeglang kemarin.

Pasalnya, Bansos beras yang diterima sebanyak 15 kilogram per-KMP PKH, dengan kualitas medium itu mengeluarkan bau obat dan berkutu.

Keluhan itu disampaikan oleh Mariah penerima PKH di Desa Mendung, Kecamatan Cibaliung, Pandeglang.

Baca Juga: Terjerat Tali Bubu Penangkap Rajungan, Nelayan di Pandeglang Tenggelam

"Bau obat, meski sudah dimasak juga bau obat. Terus dimasaknya pera, enggak ada rasanya juga," katanya, Senin (5/10/2020).

Meski demikian, Mariah mengaku, tetap memasak bantuan beras Covid-19 itu. Hal itu karena tidak ada pilihan beras yang lebih bagus untuk dimakan nanti.

"Kalau ada pilihan mah enggak dimasak, ini mah enggak ada pilihan jadi dimasak aja, dicuci sampai berkali-kali," jelasnya.

Mariah berharap, pemerintah dapat memberikan beras medium dengan kualitas baik. Supaya masyarakat penerima merasa terbantu.

"Ini mah dasar masyarakat kecil, di kasih beras yang seperti itu, nambah penyakit aja. Mudah-mudahan pemerintah memberikan beras yang bagus," tutupnya.

Baca Juga: Beras PKH Orang Miskin di Teluknaga Tangerang Berkutu, Bau Apek

Kasi Pelayanan Desa Mendung, Edi Santoso menjelaskan, Bansos beras ini nantinya akan diterima oleh KPM sampai Oktober, sebanyak 45 Kilogram. Saat ini, sudah dua kali pendistribusian.

“Begitu beras datang langsung diserahkan ke KPM PKH, jadi kami enggak mengecek lagi kualitas berasnya. Pas dibuka oleh KPM ternyata bau. Tapi kalau plastik mah enggak ada,” ucap Edi.

Edi berharap, Bulog Subdivre Lebak – Pandeglang dapat meningkatkan kualitas beras. Jangan sampai beras yang diterima oleh KPM PKH mengeluarkan bau obat dan berkutu.

"Kami sangat menyayangkan pendistribusian beras bantuan covid-19 untuk KPM PKH selama tiga bulan dari Agustus-Oktober ini tidak sesuai yang diharapkan oleh masyarakat," tandasnya.

Sementara Kepala Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Meita Novariani mengaku, beras yang disalurkan kepada KPM PKH di Pandeglang merupakan beras yang baru digiling oleh Bulog dari petani di Pandeglang.

"Itu beras baru, hasil giling gabah dari petani. Nanti kami croscek kesana, untuk mengetahui lebih jelas bau apa," pungkasnya.

Load More