SuaraBanten.id - Masyarakat Kabupaten Lebak Provinsi Banten diimbau mewaspadai hujan lebat, angin kencang dan kilatan petir menyusul tibanya masa peralihan dari kemarau ke musim penghujan guna mengurangi risiko kebencanaan.
"Kami berharap warga dapat mewaspadai cuaca buruk itu," kata Rohmat, petugas Posko Utama Penanggulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak di Lebak, Sabtu.
Seperti dikutip dari Antara, peringatan kewaspadaan sudah disampaikan ke seluruh aparatur kecamatan dan relawan tersebar di 28 kecamatan agar mempersiapkan kesiapsiagaan bencana menghadapi cuaca buruk.
Selama ini hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir terjadi beberapa hari terakhir di Kabupaten Lebak. Namun, cuaca buruk tersebut hanya beberapa pohon yang roboh, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami minta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan jika cuaca buruk itu berlangsung untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, potensi bencana alam di Kabupaten Lebak berpeluang siang hingga sore hari setelah dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.
Selama ini, wilayah wilayah Kabupaten Lebak sebagai langganan bencana alam jika cuaca buruk tersebut berlangsung di antaranya longsor dan banjir bandang, terutama masyarakat yang tinggal di perbukitan dan pegunungan.
Bencana banjir bandang itu secara tiba-tiba air hujan datang dari pegunungan dan perbukitan dengan arus air bergerak cepat ke aliran sungai.
Sedangkan, kata dia, resapan air hujan tidak menyerap ke dalam tanah akibat kerusakan hutan dan alam.
Baca Juga: Mengerikan! Kapal Tongkang Pengangkut Batu Bara Terbalik
Pengalaman itu, kata dia, terjadi banjir bandang dan longsor awal tahun 2020 di Kecamatan Lebak Gedong yang mengakibatkan sembilan korban jiwa.
"Kita berharap kejadian itu tidak terulang kembali jika masyarakat waspada terhadap bencana alam," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya kini membuka posko pelayanan penanggulangan bencana selama 24 dengan petugas sebanyak 12 orang secara bergantian.
Selain itu juga mempersiapkan peralatan evakuasi untuk penyelamatan warga di lokasi bencana alam, seperti perahu karet, tambang, chainsaw, kendaraan operasional, termasuk kendaraan dapur dan tenda.
Begitu juga logistik bahan pokok dan obat-obatan, pakaian bekas serta selimut terpenuhi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Atinya, kata dia, jangan sampai warga korban bencana alam mengalami kerawanan pangan maupun serangan penyakit.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Kronologi Blunder Digital DPRD Kota Serang: Detik-Detik Akun Wakil Rakyat Jadi Lapak Judi Online
-
Geger! Akun Instagram Wakil Rakyat DPRD Kota Serang Tiba-Tiba Promosikan Judi Online
-
Korupsi KPRI Kemenag Pandeglang: Mantan Ketua Dituntut 8 Tahun Penjara
-
Era Digital, BRI dan Dukcapil Kerja Sama Tingkatkan Layanan Integrasi Data Nasabah
-
Gerah Nonton Video Prabowo, Publik Serukan Aksi Datang Terlambat ke Bioskop 15 Menit